jfid- Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah mencapai rekor tertinggi, menarik perhatian para investor dan pelaku pasar.
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.376,79 per troy ons pada Jumat (7/6/2024), meningkat 0,05% dibandingkan sehari sebelumnya.
Harga emas Antam sendiri berpotensi menguat seiring kenaikan harga emas dunia yang mencatatkan rekor tertinggi.
Mengapa Harga Emas Melonjak?
Menurut Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals, data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan Mei memberikan keyakinan bahwa laporan penggajian berikutnya tidak akan lebih kuat dari perkiraan, sehingga mendukung pasar emas dan perak.
“Angka ketenagakerjaan ADP yang lebih lemah kemarin memberi sedikit keyakinan bahwa mungkin laporan penggajian besok tidak akan lebih kuat dari perkiraan, dan itu akan bersahabat dengan pasar emas dan perak,” kata Wyckoff.
Sementara itu, David Meger, Direktur The Fed investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, menambahkan bahwa suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Jika kita melihat laporan pekerjaan yang jauh lebih kuat dari perkiraan, maka ekspektasinya adalah bahwa The Fed mungkin tidak dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang dapat menambah sedikit tekanan pada pasar emas,” jelas Meger.
Para ekonom memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga utamanya pada September dan sekali lagi pada tahun ini.
Menurut jajak pendapat Reuters, mayoritas ekonom meyakini bahwa harga emas akan mencapai rekor tertinggi lainnya tahun ini, meskipun terjadi penurunan permintaan fisik.
Konsultan Metals Focus menyatakan, “Meskipun ada risiko penurunan dalam waktu dekat, kami yakin bahwa harga akan mencapai rekor baru sebelum akhir tahun dan rata-rata US$2.250 untuk setahun penuh, menandai rekor rata-rata tahunan lainnya.
Pasar saham global mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan euro menguat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.
Namun, ECB juga mengisyaratkan bahwa langkah lebih lanjut mungkin memerlukan waktu cukup lama.
Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investasi dalam emas sebagai aset yang dianggap aman.
Di Indonesia, harga emas Antam telah mencapai rekor tertinggi. Harga di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.358.000 per gram, dengan harga buyback (harga jual kembali emas) di posisi Rp1.251.000 per gram.
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada Senin (20/5/2024) tercatat US$2.425,12 per troy ons, meningkat 0,42% dibandingkan hari sebelumnya.
Harapan akan penurunan suku bunga semakin kuat setelah inflasi AS periode April menunjukkan tanda-tanda mendingin.
Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (consumer price index/CPI) naik 3,4% (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,5%.
Inflasi inti AS juga ikut mendingin pada periode April, yakni 3,6% yoy, dibandingkan dengan Maret yang tumbuh 3,8% yoy.
Inflasi yang menurun ini menjadi tolak ukur penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.
The Fed mematok target inflasi 2% sebagai indikator untuk menurunkan suku bunga yang tinggi. Dengan tren inflasi yang mendingin, rasa optimisme di kalangan pelaku pasar semakin meningkat.
Kesimpulan
Dengan harga emas Antam yang telah mencapai rekor tertinggi, para investor dan pelaku pasar bersiap-siap untuk pesta pora.
Pengaruh data ekonomi AS, kebijakan suku bunga The Fed, serta inflasi yang mendingin, semua berkontribusi terhadap peningkatan harga emas ini.
Dalam kondisi ini, emas semakin dianggap sebagai aset investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.