jfID – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB siang hingga sore tadi menggelar Diskusi Uji Coba Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Bimbingan Perkawinan Masa Nikah di Aula Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Kamis (15/10).
Ketua TP. PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. Hj. Niken dalam diskusi itu, menyampaikan selamat datang di pulau Lombok kepada para rombongan Staf Ahli Kemenko PMK.
Mengawali arahannya, Hj. Niken mengatakan tingkat perkawinan di usia anak khususnya di NTB masih menjadi masalah besar yang indikasinya akan cukup banyak pada beberapa sektor-sektor beberapa di NTB.
Oleh karena itu, TP. PKK NTB selama ini telah berusaha bersinergi bersama dengan para Perangkat Daerah lingkup NTB untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan pembentukan keluarga sejahtera.
“Kami disini tentu saja senang sekali bisa ikut, karena kami akan memberikan masukan-masukan positif kami dari sistem pemerintah untuk membuat program-program yang lebih bermanfaat dan lebih tepat sasaran. Tentu saja dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kemenko PMK akan sangat kami butuhkan kedepannya,” ungkap Hj. Niken.
Untuk itu Ketua TP. PKK NTB menyambut baik upaya-upaya yang akan dilakukan dan menunggu tindak lanjut kegiatan ini. Kegiatan ini selain sudah dipersiapkan jauh hari, juga akan dievaluasi secara menyeluruh dan Pemprov NTB siap bekerjasama dan tindak lanjut program ini.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag NTB, Dr. H. M. Zaidi Abdad, M.Ag menceritakan awal mula ide ini tercetus. Berawal dari pertemuan singkat Kakanwil Kemenag NTB dengan Staf Ahli Kemenko PMK yang menyampaikan beberapa gagasan tentang pembimbingan calon pengantin.
Hal tersebut, menurut Zaidi Abdad, sebenarnya sudah lama dilakukan oleh para pegawai Kemenag NTB. Untuk diketahui bahwa program ini juga menjadi program Nasional, hanya saja perlu adanya penguatan lagi.
Zaidi Abdad berharap mudah-mudahan sinergi ini bisa dilakukan terus menerus secara menyeluruh, sehingga dapat merealisasikan apa yang diprogramkan oleh Presiden Jokowi, yaitu gotong toyong dilakukan bersama-sama.
Ghafur Dharmaputra Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menambahkan, menurutnya pernikahan yang disiapkan dengan baik akan mampu mencapai kepuasan pernikahan yang optimal dan kesuksesan dalam kehidupan berkeluarga sehingga mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.
“Kurangnya kesiapan menikah akan berdampak pada perselisihan dan ketidakharmonisan pasangan, masalah ekonomi, rendahnya kualitas pengasuhan, serta rendahnya kualitas perkembangan anak,” pungkas Ghafur mengakhiri arahannya.