jfid – Pada setiap tahunnya, perayaan Idul Adha selalu ditandai dengan ritual penyembelihan hewan qurban.
Namun, apakah ini hanya simbol pengabdian atau mencari perhatian? Mari kita telusuri lebih dalam.
Simbol Pengabdian
Idul Adha adalah momen bagi umat Islam untuk mengingat kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.
Dalam kisah ini, Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatannya kepada Allah dengan bersedia mengorbankan putranya.
Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Oleh karena itu, hewan qurban menjadi simbol pengabdian dan ketaatan kepada Allah.
Penyembelihan hewan qurban adalah bentuk konkret dari pengabdian ini.
Daging hewan tersebut kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan,
menunjukkan solidaritas dan kepedulian sosial.
Cari Perhatian?
Namun, ada juga pandangan yang berbeda.
Ada yang berpendapat bahwa ritual qurban telah menjadi ajang pencitraan dan mencari perhatian.
Misalnya, ada orang-orang yang memamerkan hewan qurban mereka yang besar dan mahal,
atau memposting foto-foto mereka saat proses penyembelihan di media sosial.
Hal ini tentu saja bukan esensi dari Idul Adha.
Idul Adha seharusnya tentang pengabdian dan kepedulian sosial, bukan tentang pamer kekayaan atau mencari perhatian.
Kesimpulan
Jadi, apakah hewan qurban adalah simbol pengabdian atau cara mencari perhatian?
Jawabannya tergantung pada niat dan cara kita melaksanakannya.
Jika dilakukan dengan niat yang tulus dan benar, maka ini adalah simbol pengabdian yang kuat.
Namun, jika dilakukan untuk mencari perhatian, maka kita perlu merenung dan kembali ke esensi sebenarnya.
Idul Adha adalah tentang pengabdian dan kepedulian sosial.
Mari kita jaga agar makna ini tidak terdistorsi oleh keinginan untuk mencari perhatian.