Giri Menang, Jurnalfakfual.id | Setiap 3 Desember diperingati sebagai Hari Bhakti Pekerjaan Umum secara nasional termasuk tahun 2019 ini.
Di Lombok Barat (Lobar), bertempat di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), dengan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang bertindak sebagai pemimpin upacara, Hari Bhakti PU diperingati.
Bupati Fauzan dalam amanatnya menyampaikan tiga pesan utama, salah satunya perlunya kebersamaan antar insan PU dalam mengemban tugas. Hal ini penting, pesan bupati, untuk memaksimalkan hasil pembangunan.
“Kita semua selalu harus tetap menjaga kebersamaan internal kita,” ajak bupati, Selasa (03/12).
Menurutnya, pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa orang saja, tidak akan sebagus dengan hasil yang dikerjakan oleh banyak orang. Untuk itu, pesan bupati, segala ikhtiar di PU hendaknya diawali dengan aspek kebersamaan.
Hal ini penting, karena kadang kita tidak menyadari bahwa mengerjakan sesuatu secara bersamaan akan menghadirkan intervensi dalam bentuk keberkahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.
“Sengaja saya sampaikan Bapak Ibu sekalian, karena kita tidak hanya mementingkan jumlah, tidak hanya mementingkan kualitas, kita juga mementingkan intervensi keberkahan. Salah satu caranya adalah menjaga kebersamaan, menjaga soliditas, atau bahasa agamanya menjaga silaturrahim,” tegas bupati.
Pesan lain yang disampaikan bupati adalah perlunya mengutamakan kualitas dan ketepatan waktu. Aspek kualitas ini penting, kata bupati, sebagai bahan evaluasi terlebih di era saat ini masyarakat dengan mudah bisa melihat dan mengakses hasil pembangunan karena didukung oleh kemajuan informasi dan teknologi.
Meskipun diakui bupati, kualitas pembangunan oleh Dinas PUTR sudah menanjak satu tingkat lebih baik. Terbukti belum lama Kab. Lombok Barat diterima sebagai anggota Construction Strategic Transparency (CoST). Lombok Barat merupakan satu-satunya kabupaten dari lebih dari 400 kabupaten di Indonesia yang menjadi anggota CoST yang merupakan organisasi internasional untuk transparansi infrastruktur dan beranggotakan 19 negara. Lombok Barat adalah anggota yang ke-19.
Keanggotaan ini karena Lombok Barat dinilai bagus dalam mengembangkan infrastruktur. Misalnya, untuk 3 tahun terakhir ini, dengan pembiayaan yang bersumber dari Hibah PRIM dengan hasil kinerja 100%, Lombok Barat dijadikan sebagai Pusat Pembelajaran Nasional dalam Penyelenggaraan Jalan Daerah.
Selain menjadi anggota CoST, Dinas PUTR juga meraih Predikat Kepatuhan Tinggi dari Ombudsman RI dengan raihan nilai sempurna yaitu 100 untuk bidang Pelayanan Publik Tata Ruang. Hal itu, sambung bupati, harus dijadikan sebagai motivasi di dalam bekerja untuk terus memberikan yang terbaik dan kebanggaan masyarakat Kab. Lombok Barat.
Penghargaan tersebut, sebut bupati, harus dijaga dengan mempertahankan kualitas pembangunan infrastruktur khususnya jalan.
“Kuantitas tentunya penting, tetapi kuantitas tidak boleh mengorbankan, tidak boleh mengabaikan aspek kualitas,” tekan bupati.
Kepada Dinas PUTR, bupati tetap mengingatkan, di dalam merencanakan dan melaksanakan setiap pembangunan aspek kualitas tidak boleh diabaikan apalagi ditinggalkan. Termasuk dari sisi aspek ketepatan waktu dalam mengerjakan setiap proyek pembangunan yang harus juga dikedepankan.
Pesan penting lainnya bupati yaitu aspek konektivitas. Aspek ini penting karena untuk mencapai pertumbuhan ekonomi harus juga mempertimbangkan keterbatasan fiskal daerah.
“Kita harus memilih mana yang harus didahulukan, mana yang harus dibelakangkan,” ujar bupati.
Menurutnya, kita harus pintar memilih aspek prioritas dan harus mempertimbangkan aspek konektivitas pembangunan ekonomi demi mendorong kesejahteraan masyarakat. Aspek konektivitas dan prioritas ini mencakup infrastruktur jalan, pembangunan sanitasi, air bersih, dan lain-lain.
“Gedung kita bagus bukan untuk kepentingan kita semata-mata tetapi juga demi kenyamanan masyarakat kita untuk minta dilayani di kantor kita,”ujar bupati menyinggung salah satunya bagusnya bangunan Dinas PUTR Lobar.
Dikatakan bupati, tema Hari Bhakti PU ke-74 Tahun 2019 ini adalah “Sigap Membangun Negeri Untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut sangat positif karena menyiratkan semangat agar selalu menggariskan diri dalam bekerja sesuai khittah dan sui generis atau tujuan bernegara, yaitu “membangun” negeri.
Sebelum amanat bupati, dibacakan juga sejarah asal muasal peringatan Hari Bhakti PU. Dikutip dari http://sda.pu.go.id/, peringatan ini berawal dari gugurnya dan hilangnya 7 Pemuda Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.
Peristiwa tersebut terjadi 3 Desember 1945 di Bandung, tepatnya di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat (Gedung Sate sekarang). Para pemuda yang merupakan pegawai PU itu ditugaskan untuk memelihara dan menjaga keamanan, dan menjaga ketertiban Gedung Sate serta kekayaan milik negara yang ada di dalamnya. Hari itu sekitar pukul 11.00.WIB, Gedung Sate diserbu pasukan Sekutu dan Belanda dari segala penjuru.
Setelah melakukan perlawanan sengit selama 4 jam, akhirnya dari 21 orang pemuda diketahui 7 orang hilang dan dinyatakan telah gugur, seorang lagi luka ringan. Ketujuh pemuda yang hilang dan tidak diketahui makamnya hingga saat sekarang itu adalah Didi Hadianto kamarga, Muchtaruddin, Rana, Subengat, Suhodo, Rio Susilo dan Surjono.
Pada tanggal 3 Desember 1951, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja pada waktu itu, Ir Ukar Bratakusuma pada Kabinet Sukiman memberikan Surat Tanda Penghargaan yang menyatakan menghormati ke-7 pegawai tersebut sebagai “Pemuda yang Berjasa.” Setelah itu dibuatkan pula “Batu Prasasti” sebagai Tanda Penghargaan yang ditempatkan di dinding Hall Gedung Sate.
Sejak itu, berdasarkan Keputusan menteri koordinator Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja Nomor: 58/KPTS/MENKO/1965 tanggal 27 Nopember 1965, ditetapkan tanggal 3 Desember sebagai Hari Bhakti Pekerjaan Umum dengan maksud untuk menggugah semangat heroisme, rasa solidaritas dan kekeluargaan di kalangan pegawai, buruh, dan karyawan PU.
“Sejarah ini perlu kita camkan untuk menjadi modal kita di dalam bekerja dan mengabdi terhadap bangsa dan negara khususnya di bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang,” ujar bupati mengingatkan.
Peringatan puncak Hari Bhakti PU ini juga dirangkai dengan peresmian pemanfaatan instalasi air bersih SPAM program PAMSIMAS 2019 di 4 desa, yaitu Desa Kekeri di Kecamatan Gunungsari, Desa Badrain- Desa Golong- Desa Keru di Kecamatan Narmada. Semua kepala desa dan unsur pengurus Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) SPAM masing-masing desa hadir pada upacara ini.
Selesai upacara, Bupati Fauzan juga menyerahkan piagam kepada staf sumber daya air (SDA) Dinas PUTR Lombok Barat yaitu Gatot Sumardjoyo (wilayah Kediri), Harman (wilayah Narmada), dan Abdul Halim (wilayah Gunungsari).
“Dirgahayu Dinas Pekerjaan umum dan Tata Ruang yang ke-74, semoga hari jadi ini memberikan motivasi dan dorongan yang kuat untuk bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa menuju masyarakat sejahtera yang bisa menikmati infrastruktur yang layak,” tutup bupati.
Upacara ini juga diikuti oleh Wakil Ketua DPRD Lobar, Sekretaris Daerah, HM Taufiq, Kepala Dinas PUTR I Made Arthadana, dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah Lobar lainnya. (Lns)