Faktor lain yang mendongkrak harga emas Antam adalah terbatasnya pasokan emas di pasar.
Menurut data dari World Gold Council (WGC), produksi tambang emas global pada tahun 2023 turun 4 persen menjadi 3.478,1 ton, yang merupakan level terendah sejak tahun 2010.
Penurunan produksi emas disebabkan oleh berbagai hal, seperti pandemi Covid-19, regulasi lingkungan, biaya operasional, dan kekurangan tenaga kerja.
Di Indonesia, produksi emas juga mengalami penurunan. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi emas nasional pada tahun 2023 turun 9,5 persen menjadi 109,3 ton, dari tahun sebelumnya 120,8 ton.
Penurunan produksi emas di Indonesia terjadi karena adanya peralihan kepemilikan dan operasional beberapa tambang emas besar, seperti Freeport Indonesia dan Martabe.
Pasokan emas yang terbatas ini menyebabkan ketimpangan antara permintaan dan penawaran emas di pasar, sehingga mendorong harga emas naik.