Bangkalan, Jurnalfaktual.Id- Kantor Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur kembali diluruk belasan warga Desa Banangkah, asal kecamatan setempat. Senin (4/11/2019).
Kedatangan mereka tidak lain kembali mempersoalkan terkait rekrutmen pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), bahwa tahapan pelaksanaannya dinilai tidak transparan.
Ahmad Fauzi, salah satu perwakilan warga Desa Banangkah mengatakan, pembentukan BPD di desanya terkesan tertutup. Dikatakan dia, tahapan penjaringan selama ini tidak ada sosialisasi.
“Tidak pernah ada sosialisasi dan tahapan yang dilaksanakan sangat tertutup, Padahal kami juga ingin mendaftar,” tuturnya kepada sejumlah wartawan.
Selain itu, Fauzi menyebut susunan anggota BPD di Desa-nya tiba-tiba sudah terbentuk. Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan belum menentukan jadwal pemilihan.
“Kan aneh jadwal pemilihan belum ada tapi yang terpilih sudah ada,” ujarnya sembari bertanya- tanya penuh keheranan.
Pihaknya mendatangi Kecamatan Burneh, sambung dia, untuk meminta ketegasan agar tahapan rekrutmen calon BPD diulang kembali.
“Mungkin pak Camat bisa memberikan keterangan atas tertutupnya pemilihan BPD di desa kami,” imbuhnya.
Sementara, Camat Burneh Hosin Jamili mengutaran bahwa pemilihan BPD di Desa Benangkah sudah benar dan sesuai aturan. Namun, ada sedikit kesalahpahaman. Sehingga, lanjutnya, akan dimusyawarahkan kembali.
“Keputusan dari pertemuan kami dengan sejumlah warga Desa Benangkah adalah kami akan memusyawarahkan kembali. Ini hanya kesalahpahaman. Makanya nanti akan kami musyawarahkan lagi,” katanya.
Soal keanggotaan BPD Desa Benangkah yang dikabarkan sudah terbentuk, Ia enggan berkomentar banyak. Yang jelas, tegas dia,
bahwa pemilihan BPD Desa Benangkah sudah benar dan sesuai aturan.
“Pemilihan BPD di Desa Benangkah sudah benar dan sesuia aturan. Solusi bersamanya adalah kami akan memusyawarahkan kembali,” tandasnya.
Penulis: Lah
Editor. : Ning
