jfid – Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, mungkin tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengikuti jejak ayahnya di dunia politik. Sebagai seorang pengusaha muda yang sukses di bidang kuliner, Gibran awalnya lebih tertarik untuk mengembangkan usahanya daripada terjun ke panggung politik yang penuh intrik dan konflik.
Namun, seiring berjalannya waktu, Gibran mulai menyadari bahwa ia memiliki potensi dan peluang untuk berkontribusi bagi kemajuan kota kelahirannya, Solo, yang juga merupakan basis politik ayahnya. Dengan dukungan dari partai politik, keluarga, dan masyarakat, Gibran akhirnya memutuskan untuk maju sebagai calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.
Keputusan Gibran ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, banyak yang mengapresiasi langkah Gibran yang berani mengambil tantangan dan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah. Di sisi lain, ada juga yang mengkritik Gibran sebagai produk dari dinasti politik yang mencoba memanfaatkan popularitas dan pengaruh ayahnya.
Gibran sendiri mengaku tidak terpengaruh oleh hujatan dan fitnah yang ditujukan kepadanya. Ia mengatakan bahwa ia maju sebagai calon wali kota Solo bukan karena ambisi atau kepentingan pribadi, melainkan karena dorongan untuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Solo.
“Saya tidak punya niat untuk menjadi wali kota Solo. Saya hanya ingin membantu masyarakat Solo yang sudah memberikan banyak hal kepada saya dan keluarga saya. Saya ingin melanjutkan pembangunan dan kesejahteraan yang sudah dirintis oleh Pak Jokowi dan Pak Rudy (mantan wali kota Solo),” ujar Gibran dalam salah satu wawancara.
Gibran juga menegaskan bahwa ia tidak ingin meniru gaya kepemimpinan ayahnya, melainkan ingin menciptakan gaya sendiri yang sesuai dengan karakter dan visinya. Ia mengaku banyak belajar dari ayahnya, tetapi ia juga ingin menunjukkan kreativitas dan inovasinya sebagai pemimpin muda.
“Saya tidak mau disebut sebagai mini Jokowi atau Jokowi junior. Saya punya identitas dan kepribadian saya sendiri. Saya juga punya ide dan gagasan saya sendiri untuk memajukan Solo. Saya ingin menjadi Gibran, bukan Jokowi,” tegas Gibran.
Pada Pilkada 2020, Gibran berhasil memenangkan pertarungan politik dengan perolehan suara sebesar 86,53 persen, mengalahkan pasangan calon lainnya, Bagyo Wahyono dan F.X. Supardjo, yang hanya mendapatkan 13,45 persen suara. Kemenangan telak ini menunjukkan tingginya kepercayaan dan dukungan masyarakat Solo terhadap Gibran.
Gibran dilantik sebagai wali kota Solo pada 26 Februari 2021 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam pidato pelantikannya, Gibran menyampaikan visi dan misinya sebagai wali kota Solo, yaitu mewujudkan Solo sebagai kota budaya, kota inovasi, dan kota sejahtera.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Gibran telah melaksanakan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Solo, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Beberapa program dan kebijakan yang telah dilakukan oleh Gibran antara lain adalah:
– Membangun dan merevitalisasi berbagai fasilitas umum, seperti Solo Technopark, Selter Manahan, Pasar Malam Ngarsopuro, Sentra IKM Mebel Gilingan, dan Koridor Gatot Subroto. Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat menjadi ruang publik yang nyaman, edukatif, dan produktif bagi masyarakat Solo.
– Meningkatkan percepatan vaksinasi Covid-19 dengan menyediakan berbagai lokasi vaksinasi, seperti puskesmas, rumah sakit, sekolah, kantor, pasar, dan tempat ibadah. Gibran juga menggandeng berbagai pihak, seperti TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan, dan swasta, untuk membantu proses vaksinasi.
– Memberikan bantuan sosial dan stimulus ekonomi bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, seperti bantuan sembako, bantuan kuota internet, bantuan modal usaha, dan bantuan insentif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Gibran juga mengajak masyarakat untuk berbelanja produk lokal Solo melalui program Solo Belanja Online (SOBO).
– Mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan menggelar berbagai event dan festival budaya, seperti Solo International Performing Arts (SIPA), Solo Batik Carnival (SBC), Solo Menari, dan Solo Great Sale. Gibran juga berupaya untuk meningkatkan promosi dan kerjasama pariwisata dengan daerah lain, baik di dalam maupun luar negeri.
– Membangun sistem pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam berbagai layanan publik, seperti perizinan, perpajakan, pengaduan, dan e-budgeting. Gibran juga membuka ruang dialog dan komunikasi dengan masyarakat melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan YouTube.
Sepak terjang Gibran Rakabuming Raka di dunia politik memang masih terbilang baru, tetapi ia telah menunjukkan kinerja dan prestasi yang cukup mengesankan sebagai wali kota Solo. Gibran juga tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan karier politiknya di tingkat yang lebih tinggi, seperti menjadi gubernur, menteri, atau bahkan presiden.
Pada tahun 2023, Gibran secara mengejutkan mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 dengan nomor urut 2. Keputusan ini kembali menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik, terutama mengenai kesiapan dan kelayakan Gibran sebagai cawapres.
Gibran mengaku bahwa ia menerima tawaran Prabowo untuk menjadi cawapres karena ia merasa terpanggil untuk berkontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara. Ia juga mengatakan bahwa ia memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Prabowo, yaitu membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.
“Saya merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh Pak Prabowo kepada saya untuk menjadi cawapresnya. Saya siap bekerja sama dengan beliau untuk mewujudkan Indonesia yang kita impikan bersama. Saya yakin bahwa dengan kombinasi pengalaman dan energi kami, kami bisa membawa perubahan positif bagi Indonesia,” ujar Gibran.
Gibran juga menyadari bahwa menjadi cawapres bukanlah hal yang mudah. Ia mengaku siap menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang akan dihadapinya, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia juga berjanji untuk terus belajar dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berubah-ubah.
“Saya tahu bahwa menjadi cawapres adalah tanggung jawab yang besar dan berat. Saya tidak akan menganggap enteng atau sombong dengan jabatan ini. Saya akan terus belajar dari Pak Prabowo, dari para senior, dari para ahli, dan dari masyarakat. Saya juga akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait. Saya tidak akan mengecewakan rakyat Indonesia,” tegas Gibran.