Putusan MK Buka Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
11 Min Read
Gibran Cawapres Prabowo: Kiamat Politik Pdip?
Gibran Cawapres Prabowo: Kiamat Politik Pdip?
- Advertisement -

jfid – Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, menjadi sorotan publik setelah namanya disebut-sebut sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Bagaimana kisah di balik isu tersebut?

Solo, 10 Agustus 2023. Sebuah acara Hari Veteran Nasional berlangsung di Universitas Sebelas Maret (UNS). Di antara para tamu undangan, ada dua sosok yang menarik perhatian: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo adalah mantan rival Jokowi di dua pilpres sebelumnya, yang kini menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Koalisi Indonesia Maju (KIM), gabungan partai politik yang mengusungnya sebagai capres 2024. Gibran adalah anak Jokowi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo dan kader PDIP.

Dua sosok yang berbeda latar belakang politik itu tampak akrab. Mereka saling bersalaman, berbincang, dan berfoto bersama. Bahkan, Prabowo sempat menggendong cucu Jokowi, Jan Ethes Srinarendra, yang juga hadir di acara tersebut.

Ad image

Foto-foto kebersamaan Prabowo dan Gibran pun viral di media sosial. Banyak netizen yang mengomentari hubungan baik antara keduanya. Ada yang menyebutnya sebagai bentuk rekonsiliasi politik, ada juga yang berspekulasi tentang kemungkinan koalisi antara Gerindra dan PDIP.

Namun, tak ada yang menyangka bahwa beberapa bulan kemudian, nama Gibran akan muncul sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Putusan MK dan Peluang Gibran

Isu pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo semakin menguat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres pada 16 Oktober 2023. Dalam putusannya, MK menurunkan syarat usia minimal capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun.

Putusan ini membuka peluang bagi Gibran, yang baru berusia 36 tahun, untuk maju sebagai cawapres. Sebelumnya, ia tidak memenuhi syarat usia untuk menjadi cawapres.

Prabowo sendiri mengaku telah mempertimbangkan nama Gibran sebagai cawapresnya sejak lama. Ia mengatakan bahwa Gibran memiliki potensi besar sebagai pemimpin muda yang cerdas, visioner, dan berprestasi.

“Nama Gibran sudah masuk dalam radar saya sejak lama. Saya melihat dia sebagai pemimpin muda yang cerdas, visioner, dan berprestasi. Dia juga memiliki latar belakang keluarga yang kuat dan pengalaman sebagai kepala daerah,” kata Prabowo dalam sebuah wawancara.

Prabowo juga mengatakan bahwa ia menghormati Jokowi sebagai presiden dan ayah dari Gibran. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Jokowi terkait rencana pencalonan Gibran sebagai cawapresnya.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi terkait rencana saya untuk mencalonkan Gibran sebagai cawapres saya. Saya menghormati beliau sebagai presiden dan ayah dari Gibran. Saya juga menghargai sikap beliau yang tidak mencampuri urusan politik partai,” ujar Prabowo.

Respons PDIP dan Jokowi

Pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo tentu saja menimbulkan reaksi dari PDIP, partai tempat Gibran bernaung. PDIP sendiri telah menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capresnya di Pilpres 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya tidak keberatan dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Ia mengatakan bahwa hal itu merupakan hak politik dari setiap warga negara.

“PDIP tidak keberatan dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Itu merupakan hak politik dari setiap warga negara. PDIP menghormati pilihan politik Gibran dan Prabowo,” kata Hasto.

Hasto juga mengatakan bahwa PDIP tidak akan mencabut kader dari Gibran meski ia maju sebagai cawapres Prabowo. Ia mengatakan bahwa PDIP adalah partai yang demokratis dan menghargai kebebasan berpendapat.

“PDIP tidak akan mencabut kader dari Gibran meski ia maju sebagai cawapres Prabowo. PDIP adalah partai yang demokratis dan menghargai kebebasan berpendapat. Kami tidak akan memaksa kader kami untuk mengikuti kehendak partai,” ujar Hasto.

Sementara itu, Jokowi sendiri merespons pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo dengan santai. Ia mengatakan bahwa ia tidak mencampuri urusan politik anaknya.

“Saya tegaskan saya tidak mencampuri urusan politik anak saya. Saya hormati pilihan politik Gibran dan Prabowo. Saya yakin mereka memiliki visi dan misi yang baik untuk Indonesia,” kata Jokowi dalam pernyataan persnya.

Jokowi juga mengatakan bahwa ia tetap menjalin hubungan baik dengan Prabowo meski mereka berbeda pilihan politik. Ia mengatakan bahwa persaingan politik tidak boleh mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

“Saya tetap menjalin hubungan baik dengan Pak Prabowo meski kami berbeda pilihan politik. Kami sama-sama ingin Indonesia maju dan sejahtera. Persaingan politik tidak boleh mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Jokowi.

Dukungan Relawan dan Parpol

Pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama dari relawan Jokowi dan parpol pendukung Prabowo.

Salah satu relawan Jokowi yang mendukung pencalonan Gibran adalah Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi). Relawan ini telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan meminta Gibran untuk menjadi cawapresnya.

“Kami kaum sarungan tegak lurus bersama Pak Jokowi dan berijtihad mendukung Pak Prabowo. Kami juga mendorong Gibran untuk menjadi cawapres Pak Prabowo. Kami yakin mereka akan menjadi pasangan yang harmonis dan kompak,” kata Ketua Umum Samawi, M. Nahdi.

Selain Samawi, ada juga relawan Pro-Jokowi (Projo) yang mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Relawan ini menilai bahwa Gibran memiliki kualitas sebagai pemimpin muda yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dari Jokowi.

“Kami mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena kami melihat dia memiliki kualitas sebagai pemimpin muda yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dari Pak Jokowi. Kami percaya mereka akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi.

Dari sisi parpol, pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo juga mendapat dukungan dari sejumlah parpol pendukung Prabowo, seperti PKS, PAN, Demokrat, dan Berkarya.

Wakil Ketua Umum PKS Mardani Ali Sera mengatakan bahwa partainya mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena ia memiliki elektabilitas yang tinggi di kalangan pemilih muda.

“Kami mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena kami melihat dia memiliki elektabilitas yang tinggi di kalangan pemilih muda. Dia juga memiliki track record yang baik sebagai wali kota Solo,” kata Mardani.

Wakil Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa partainya mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena ia memiliki basis massa yang kuat di Jawa Tengah.

“Kami mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena kami melihat dia memiliki basis massa yang kuat di Jawa Tengah. Dia

juga memiliki track record yang baik sebagai wali kota Solo dan gubernur Jawa Tengah,” kata Zulkifli.

Sementara itu, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan bahwa partainya mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena ia memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Demokrat.

“Kami mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena kami melihat dia memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Demokrat. Dia juga memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Indonesia,” kata Agus.

Ketua Umum Berkarya Hutomo Mandala Putra juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa partainya mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena ia memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi untuk bangsa dan negara.

“Kami mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo karena kami melihat dia memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi untuk bangsa dan negara. Dia juga memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur,” kata Hutomo.

Menanti Pilpres 2024

Pilpres 2024 masih beberapa bulan lagi. Namun, isu pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo sudah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Bagaimana respons publik terhadap isu tersebut? Apakah mereka mendukung atau menolak pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu menunggu hingga Pilpres 2024. Kita perlu melihat bagaimana respons publik terhadap pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Kita perlu melihat bagaimana mereka memandang Gibran sebagai pemimpin muda yang berpotensi menjadi pemimpin nasional.

Namun, satu hal yang pasti: isu pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo telah menambah warna dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pilpres 2024. Isu tersebut telah menunjukkan bahwa politik Indonesia tidak lagi didominasi oleh figur-figur lama, tetapi juga oleh pemimpin muda seperti Gibran.

Pilpres 2024 akan menjadi ajang pembuktian bagi Gibran. Apakah ia mampu membuktikan dirinya sebagai pemimpin muda yang berpotensi menjadi pemimpin nasional? Apakah ia mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Sampai saat itu, kita hanya bisa menunggu dan berharap yang terbaik untuk Indonesia. Semoga Pilpres 2024 akan menjadi ajang demokrasi yang sehat dan berkualitas. Semoga pemimpin terbaik akan terpilih untuk memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik.

- Advertisement -
Share This Article