jfid – Jepang diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter pada Senin, 1 Januari 2024, yang menyebabkan rumah-rumah runtuh, jalan-jalan robek, dan memicu peringatan tsunami untuk daerah pesisir.
Ribuan orang yang tinggal dekat dengan Laut Jepang diperintahkan untuk menuju ke tempat yang lebih tinggi.
Gempa ini terjadi sekitar pukul 16:00 waktu setempat (07:00 GMT), dengan pusat gempa di dekat Semenanjung Noto, Ishikawa. Gempa ini sangat dangkal, dan getarannya sangat kuat, merobohkan bangunan-bangunan di kota-kota dan desa-desa di sepanjang pantai.
Selama beberapa jam setelah gempa terjadi, otoritas mengatakan bahwa pantai Laut Jepang bisa terkena tsunami hingga lima meter.
Namun, ancaman tsunami besar telah berlalu, dan peringatan tsunami serius yang dikeluarkan untuk sebagian besar pantai barat laut telah diturunkan. Namun, kerusakannya masih parah.
Rumah-rumah tua telah roboh, jalan-jalan terkoyak, jembatan dan rel kereta api rusak parah. Beberapa orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan rumah sakit melaporkan banyak korban luka-luka.
Gempa ini segera mengingatkan pada Maret 2011 ketika tsunami setinggi 15 meter menimbulkan kerusakan besar di sepanjang pantai timur laut Jepang, menewaskan hampir 20.000 orang.
Gempa ini juga tampaknya sesuai dengan salah satu ramalan Baba Vanga, seorang mistik Bulgaria yang dikenal sebagai Nostradamus zaman modern, di lansir dari Sky History
Dia dikabarkan telah meramalkan bahwa pada 2024, akan terjadi perubahan orbit bumi yang bisa berdampak serius bagi bumi. Pikirkan gangguan iklim, lonjakan tingkat radiasi, dan kekacauan total yang kita tidak bisa berbuat apa-apa, kata BBC News
Baba Vanga juga meramalkan bahwa pada 2024, sebuah negara besar akan melakukan uji coba atau serangan senjata biologi, yang bisa menimbulkan bencana kemanusiaan.
Selain itu, dia juga menyebutkan kemajuan dalam komputasi kuantum, yang bisa mempercepat revolusi kecerdasan buatan dan memengaruhi kehidupan hampir semua orang di bumi.
Ramalan-ramalan Baba Vanga sering dianggap signifikan oleh banyak orang, meskipun tidak ada catatan tertulis yang rinci tentang apa yang dia katakan atau tidak katakan. Dia meninggal pada 1996, tetapi penglihatannya terus hidup hingga kini.
Sumber: BBC News, Sky History, The Chinese Zodiac, Chi-Nese