Fredy Pratama: Menghindari Penangkapan dengan Cara yang Tak Terduga

Lukman Sanjaya By Lukman Sanjaya
2 Min Read
- Advertisement -

jfid – Fredy Pratama, yang dikenal sebagai bos narkoba terbesar di Indonesia, telah menjadi subjek berita dan kontroversi selama beberapa tahun terakhir. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang Fredy Pratama dan upaya yang dilakukan oleh penegak hukum dalam menangkapnya.

Fredy Pratama diduga telah melakukan operasi plastik. Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, operasi plastik ini mungkin dilakukan untuk mengelabui polisi.

Operasi plastik ini mungkin melibatkan perubahan signifikan pada fitur wajah dan tubuhnya, membuatnya sulit dikenali.

Ini adalah taktik yang semakin umum digunakan oleh para kriminal untuk menghindari penangkapan.

Ad image

Selain operasi plastik, Fredy Pratama juga diduga telah mengubah identitas dirinya.

Perubahan identitas ini mungkin melibatkan perubahan nama, tanggal lahir, atau detail lainnya yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi seseorang.

Perubahan identitas ini tentunya menambah lapisan kompleksitas dalam upaya penangkapan Fredy Pratama.

Fredy Pratama saat ini masuk dalam daftar red notice buronan narkoba kelas kakap oleh Interpol.

Situs Interpol telah memunculkan foto Fredy Pratama.

Dalam foto tersebut, Fredy tampak berambut panjang.

Fredy lahir di Banjarmasin, Indonesia pada 25 Juni 1985 dan saat ini usianya menginjak 38 tahun.

Fredy Pratama diduga kabur ke luar negeri sejak November 2014.

Sejak itu, tidak ada catatan lagi dia bolak-balik ke Indonesia. Perjalanan dia bolak-balik hanya termonitor di Thailand, Malaysia, Singapura, Myanmar dan Laos.

Polri telah berkoordinasi dengan Interpol untuk memburu Fredy Pratama.

Fredy Pratama, bos narkoba terbesar di Indonesia, tetap menjadi buronan meski upaya penangkapan intensif dari penegak hukum di Indonesia dan luar negeri.

Dengan operasi plastik dan perubahan identitas yang diduga dilakukan oleh Fredy Pratama, kasus ini menjadi contoh nyata tentang sejauh mana individu akan pergi untuk menghindari penangkapan.

Peringatan bagi kita semua tentang pentingnya pemberantasan narkoba dan perlunya kerja sama internasional dalam menangani masalah ini.

- Advertisement -
Share This Article