jfid – Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau praktik, khususnya dalam pakaian. Fashion tidak hanya berkaitan dengan estetika, tetapi juga dengan identitas, komunikasi, dan budaya.
Namun, di balik pesona fashion, ada juga kritik yang menganggap fashion sebagai bentuk eksploitasi terhadap tubuh perempuan.
Bentuk Ekspresi Diri
Salah satu fungsi fashion adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan diri bagi pemakainya. Fashion dapat mencerminkan kepribadian, selera, nilai, dan sikap seseorang.
Fashion juga dapat menjadi alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Fashion dapat memberikan informasi tentang status sosial, profesi, afiliasi, dan preferensi seseorang.
Fashion juga dapat menjadi media untuk berekspresi secara kreatif dan artistik.
Fashion dapat menjadi karya seni yang menggabungkan warna, bentuk, tekstur, dan pola. Fashion dapat menjadi wujud dari imajinasi dan inspirasi seseorang.
Eksploitasi Tubuh Perempuan
Di sisi lain, fashion juga dapat menjadi alat untuk mengeksploitasi tubuh perempuan demi meraih keuntungan.
Industri fashion seringkali menetapkan standar kecantikan yang tidak realistis dan tidak sehat bagi perempuan, seperti tubuh kurus, kulit putih, dan rambut panjang.
Fashion juga dapat menjadi sarana untuk membatasi ruang gerak perempuan.
Norma-norma sosial dan agama seringkali mengatur cara berpakaian perempuan, seperti menutup aurat, tidak menonjolkan lekuk tubuh, dan tidak menarik perhatian.
Fashion juga dapat menjadi sumber tekanan dan ketidakpuasan diri bagi perempuan.
seringkali merasa harus mengikuti tren fashion yang berubah-ubah, membandingkan diri dengan orang lain, dan mengorbankan kenyamanan dan kesehatan demi penampilan.
Kesimpulan
Fashion adalah fenomena yang kompleks dan multidimensi. Fashion dapat menjadi bentuk ekspresi diri yang positif, tetapi juga dapat menjadi bentuk eksploitasi tubuh perempuan yang negatif.
Perempuan perlu menyadari bahwa fashion bukan sekadar gaya atau mode kostum, tetapi juga berkaitan dengan hak, kebebasan, dan kesejahteraan mereka.
Perempuan perlu memilih fashion yang sesuai dengan diri mereka, bukan dengan standar atau norma yang dipaksakan oleh orang lain.
Perempuan juga perlu mengkritisi fashion sebagai sebuah industri yang berorientasi pada keuntungan, bukan pada keindahan.
Perempuan perlu menuntut fashion yang inklusif, beragam, dan berkelanjutan, yang menghargai tubuh perempuan dalam segala bentuk dan ukuran.