jfid – Manchester United, salah satu klub sepak bola paling bersejarah, kini menghadapi ancaman serius terkait partisipasi mereka di Liga Europa musim depan.
Bagaimana situasi ini bisa terjadi? Mari kita telaah lebih dalam.
Manchester United, atau yang biasa dikenal sebagai MU, hanya mampu menempati peringkat kedelapan dalam klasemen akhir Liga Inggris 2023-2024 dengan perolehan 60 poin dari 38 pertandingan.
Meski begitu, mereka berhasil meraih tempat di Liga Europa musim depan berkat kemenangan di Piala FA 2023-2024.
Namun, kesempatan ini terancam batal karena aturan yang diterapkan oleh UEFA.
UEFA memiliki regulasi yang melarang dua klub dengan pemilik yang sama untuk berlaga di turnamen yang sama.
Salah satu pemilik MU, Sir Jim Ratcliffe, bersama INEOS memegang 27,7 persen saham di klub Setan Merah, yang akan meningkat menjadi 30 persen.
Di sisi lain, INEOS juga memiliki saham di klub asal Prancis, Nice, yang juga sudah memastikan tempat di Liga Europa musim depan.
Kekhawatiran semakin meningkat karena MU berada di peringkat yang lebih rendah dibandingkan dengan Nice di liga masing-masing.
Meski begitu, INEOS optimis bahwa masalah ini dapat diselesaikan melalui komunikasi dengan UEFA. Dalam pernyataan resmi, INEOS mengatakan, “Kami menyadari posisi kedua klub dan tengah berdialog dengan UEFA. Kami yakin bahwa ada solusi untuk musim depan di Liga Europa.”
Situasi ini menimbulkan kecemasan di kalangan penggemar MU yang tentu tidak ingin melihat tim kesayangan mereka absen dari kompetisi Eropa.
Meskipun aturan harus dihormati, para penggemar berharap bahwa solusi yang adil dan masuk akal dapat ditemukan sehingga MU tetap bisa berlaga di Liga Europa musim depan.
Dalam perkembangan terbaru, INEOS menyatakan terus menjalin komunikasi intens dengan UEFA untuk menemukan jalan keluar terbaik.
Harapan tetap ada bahwa peraturan yang ada dapat memberikan ruang bagi Manchester United untuk tetap berpartisipasi dalam kompetisi Eropa, mempertahankan prestise dan sejarah panjang klub di pentas internasional.
