Erick Thohir tak jadi Cawapres Kini Resmi Ditunjuk Pengurus PBNU 

Deni Puja Pranata
7 Min Read
- Advertisement -

jfid – Setelah spekulasi tentang kemungkinan Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mereda, kini muncul kabar baru. Erick Thohir, yang dikenal sebagai sosok pembisnis dan politik Indonesia, telah resmi ditunjuk sebagai pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, dikenal luas karena kontribusinya yang signifikan dalam berbagai sektor di Indonesia. Kini, dengan penunjukan ini, Thohir akan membawa pengalaman dan keahliannya ke PBNU, organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Penunjukan ini menandai langkah baru dalam karir Erick Thohir dan menunjukkan komitmennya terhadap pelayanan publik dan pembangunan masyarakat. Dengan latar belakang dan pengalamannya, Thohir diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan misi dan visi PBNU.

Erick Thohir, nama yang sudah tidak asing lagi di dunia bisnis, politik, dan olahraga. Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini dikenal sebagai pebisnis sukses yang memiliki banyak aset di berbagai bidang, mulai dari media, properti, hingga klub sepak bola. Namun, di balik kesuksesannya sebagai pebisnis, Erick Thohir juga memiliki latar belakang keagamaan yang kuat. Ia adalah kader asli Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Erick Thohir merupakan cucu dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, salah satu pendiri NU dan tokoh pergerakan nasional. Ayahnya, Teddy Thohir, juga merupakan pengusaha dan aktivis NU yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Ibunya, Rosan Roeslani, juga berasal dari keluarga NU yang dekat dengan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mantan Presiden RI dan Ketua Umum PBNU.

Sejak kecil, Erick Thohir sudah mengenal NU dan ajaran-ajarannya. Ia pernah mondok di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Ia juga aktif di organisasi-organisasi kemasyarakatan yang berafiliasi dengan NU, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan ICMI. Ia bahkan pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan.

Erick Thohir mengaku bahwa NU memberikan pengaruh besar dalam hidupnya, terutama dalam hal sikap toleransi, moderasi, dan nasionalisme. Ia mengatakan bahwa NU mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghormati perbedaan dan keragaman. Ia juga mengaku terinspirasi oleh sosok-sosok ulama NU yang memiliki visi luas dan pemikiran progresif, seperti Gus Dur, KH Abdurrahman Bisri, dan KH Said Aqil Siroj.

“NU itu bukan hanya organisasi, tapi juga sebuah gerakan. Gerakan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kemajuan. Gerakan yang tidak hanya berbicara, tapi juga berbuat. Gerakan yang tidak hanya mengkritik, tapi juga memberi solusi. Gerakan yang tidak hanya mengeluh, tapi juga berkontribusi,” ujar Erick Thohir dalam salah satu kesempatan.

Sebagai seorang pebisnis, Erick Thohir juga menerapkan nilai-nilai NU dalam menjalankan usahanya. Ia selalu berusaha untuk menjaga etika, integritas, dan profesionalisme dalam berbisnis. Ia juga tidak segan untuk berbagi dan membantu sesama, terutama yang membutuhkan. Ia sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, kemanusiaan, dan pendidikan, baik melalui yayasan pribadi maupun lembaga-lembaga NU.

Salah satu contoh kepedulian Erick Thohir terhadap NU adalah ketika ia bersama beberapa pengusaha lainnya membantu membangun kembali Masjid Al-Aqsha, kompleks Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, yang terbakar pada tahun 2019. Masjid tersebut merupakan masjid bersejarah yang dibangun oleh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1899. Erick Thohir juga turut menyumbang untuk pembangunan Museum Gus Dur di Jombang, yang diresmikan pada tahun 2020.

Selain itu, Erick Thohir juga aktif dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di NU, terutama di bidang ekonomi dan sumber daya manusia. Ia pernah menjadi Ketua Dewan Pembina Syariah Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) pada tahun 2016-2021. Ia juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Nahdlatul Ulama (APNU) pada tahun 2017-2022.

Pada tahun 2023, Erick Thohir resmi menjadi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2023-2027. Ia ditunjuk oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, menggantikan Ulil Abshar Abdalla. Lakpesdam PBNU merupakan lembaga yang bertugas untuk melakukan kajian, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia NU, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.

KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa Erick Thohir merupakan kader potensial yang hadir dari rahim NU. Ia mengapresiasi kontribusi dan prestasi Erick Thohir dalam berbagai bidang, terutama dalam mengelola BUMN di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap Erick Thohir dapat membawa Lakpesdam PBNU menjadi lembaga yang mampu memberikan manfaat bagi NU dan bangsa. 

“Erick Thohir adalah kader asli NU yang memiliki kompetensi, kapasitas, dan integritas yang tinggi. Ia juga memiliki visi dan misi yang sejalan dengan NU, yaitu membangun Indonesia yang maju, mandiri, dan berkeadilan. Kami yakin Erick Thohir dapat menjalankan tugasnya sebagai Ketua Lakpesdam PBNU dengan baik dan profesional,” ujar KH Yahya Cholil Staquf.

Erick Thohir sendiri menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Lakpesdam PBNU. Ia mengaku merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh PBNU. Ia berjanji akan bekerja keras dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengembangkan NU menjadi organisasi yang lebih modern, dinamis, dan adaptif. 

“Saya merasa terpanggil untuk mengabdi kepada NU, organisasi yang telah memberikan banyak hal bagi saya. Saya ingin membangun Lakpesdam PBNU menjadi lembaga yang mampu menghasilkan kajian-kajian yang relevan, strategis, dan solutif bagi NU dan masyarakat. Saya juga ingin membangun Lakpesdam PBNU menjadi lembaga yang mampu mengembangkan sumber daya manusia NU yang berkualitas, berdaya saing, dan berakhlak mulia,” tutur Erick Thohir.

Dengan menjadi Pengurus PBNU, Erick Thohir semakin menunjukkan eksistensinya sebagai kader NU yang bertransformasi dari pebisnis hingga menteri. Ia juga semakin menegaskan komitmennya untuk berkontribusi bagi NU dan bangsa. Ia berharap, melalui Lakpesdam PBNU, ia dapat mewujudkan cita-cita NU, yaitu menjadi rahmatan lil ‘alamin, atau rahmat bagi semesta. 

- Advertisement -
Share This Article