jfid — Dalam cengkeraman perlawanan yang mengejutkan dan penuh semangat, para Mujahid telah melibatkan diri dalam pertempuran epik di Tawfan al-Aqsa selama 70 hari penuh.
Meskipun dihadapkan pada tekanan yang tidak manusiawi, keberanian dan kegigihan mereka telah membangkitkan semangat perlawanan dan ketidakberdayaan di antara pasukan Zionis yang kuat.
Pada hari ke-70 pertempuran ini, juru bicara Mujahid, Abu Ubaidah, mengungkapkan laporan terkini dari medan perang yang memukau.
Dalam pidato yang penuh semangat, Abu Ubaidah menjelaskan bagaimana kekuatan Mujahid terus menyebar pertempuran, membuat musuh mereka gemetar di bawah tekanan yang tak henti.
“Seventy hari telah berlalu sejak kita memulai perjuangan ini, dan kami, Mujahid, masih teguh di garis depan pertempuran. Keberanian dan kegigihan kami adalah senjata terkuat kami,” kata Abu Ubaidah dengan penuh semangat.
Dalam cahaya keberanian tersebut, Abu Ubaidah menggambarkan bagaimana para Mujahid menghadapi kekuatan udara, kapal perang, dan kendaraan lapis baja dari pasukan Zionis dengan pendekatan heroik mereka.
Meskipun menghadapi perbedaan teknologi yang signifikan, semangat perlawanan mereka mampu menandingi keunggulan musuh.
Laporan dari medan pertempuran juga memberikan gambaran mengenai tindakan kejam pasukan Zionis terhadap warga sipil tak bersalah.
“Mereka membakar senjata mereka sendiri dan menyerang warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Meskipun dihadapkan pada penghancuran, pengusiran, kelaparan, dan kekurangan pangan, Mujahid tetap teguh,” tambahnya.
Operasi terkini para Mujahid menjadi pusat perhatian, dengan lebih dari seratus mekanisme militer berhasil dirusak di berbagai wilayah, mencakup pegunungan, Shija’iyah, Sheikh Ridwan, dan Zaytoun.
“Mujahid berhasil menghancurkan benteng-benteng musuh, menggunakan proyektil anti-armor untuk memperkuat pertahanan mereka. Meskipun berada di bawah tekanan besar, kami terus bergerak maju,” ungkap Abu Ubaidah.
Sebuah panggilan bersatu dari Abu Ubaidah pun terdengar jelas. “Kami harus membakar bumi di bawah kaki musuh. Kemenangan hanya akan datang melalui kekuatan dan perintah Allah,” tegasnya.
Berita ini bukan sekadar laporan tentang peristiwa di medan pertempuran, tetapi juga sebuah narasi tentang kegigihan dan semangat yang menginspirasi.
Epos perlawanan ini terus mengukir jejak dalam sejarah, menghadirkan kisah kepahlawanan di tengah tekanan dan ketidakadilan yang terus mendera tanah air Palestina.
Dunia internasional terus memperhatikan dengan penuh minat sementara para Mujahid, dengan semangat mereka yang tak tergoyahkan, melanjutkan perjuangan demi keadilan dan kemerdekaan.