jfid – Dalam kancah bisnis media Indonesia, terdapat empat figur konglomerat yang tidak hanya dikenal karena kesuksesan finansial mereka, tetapi juga karena keterlibatan aktif mereka dalam ranah politik.
Erick Thohir, Aburizal Bakrie, Hary Tanoesoedibjo, dan Surya Paloh, masing-masing memiliki jejak yang mengukir peran penting dalam pembentukan opini publik dan dinamika politik di negeri ini.
Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie, sebagai pemilik PT Visi Media Asia Tbk yang menaungi ANTV dan TV One, memperlihatkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan bisnis.
Meskipun mengalami penurunan kekayaan akibat krisis moneter global, kehadirannya dalam panggung politik tidak surut.
Sebagai mantan Ketua Umum Partai Golkar dan kandidat wakil presiden pada 2014, Bakrie menegaskan peran politiknya, menunjukkan bahwa bisnis dan politik merupakan dua hal yang saling terkait dalam dinamika sosial ekonomi Indonesia.
Erick Thohir
Erick Thohir, yang dikenal sebagai Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI, bukan hanya seorang pengusaha sukses dengan portofolio perusahaan media yang beragam.
Kekayaannya mencapai angka yang mengesankan, mencerminkan dedikasinya dalam mengembangkan sektor bisnis di Indonesia.
Melalui PT Mahaka Media Tbk, PT Republika Media Mandiri, dan beberapa entitas media lainnya, Thohir menggabungkan bisnisnya dengan kecintaannya pada olahraga, menandai keterlibatan lintas sektor yang mampu mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Surya Paloh
Surya Paloh, sebagai pemilik Media Group yang mengelola Metro TV dan Media Indonesia, tidak hanya terkenal karena kekayaannya yang luar biasa.
Sebagai pendiri Partai Nasdem, Paloh mendemonstrasikan komitmen politiknya dalam membangun negeri.
Keterlibatannya sebagai politisi dan pengusaha yang berpengaruh menunjukkan bagaimana peran media dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar.
Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo, dengan kepemilikan MNC Group yang menguasai sejumlah stasiun TV ternama, menjadi miliarder yang memainkan peran penting dalam peta politik Indonesia.
Keterlibatannya dalam mendirikan Partai Perindo dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2019 menyoroti ambisinya dalam mempengaruhi arah masa depan Indonesia melalui media dan politik.
Perannya tidak hanya sebatas sebagai pengusaha media, tetapi juga sebagai penggerak opini publik yang berpengaruh.
Keempat konglomerat media ini, dengan segala kekayaan dan jaringan bisnis mereka, tidak hanya memainkan peran sebagai pemimpin bisnis yang sukses.
Mereka juga menggunakan platform media mereka untuk mempengaruhi arah kebijakan pemerintah dan membentuk opini publik.
Dengan cara ini, mereka menjadi penggerak utama dalam dinamika politik dan perubahan sosial di Indonesia.