Emak-emak Over Power Vs Pengendara Lain Takluk

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
3 Min Read
- Advertisement -

jfid – Ada sebuah fenomena yang sedang menggemparkan dunia maya. Sebuah video yang memperlihatkan seorang emak-emak beraksi di jalan raya dengan sepeda listriknya, melawan arah lalu lintas dan membuat pengendara lain harus berhenti dan mengalah.

Aksi ini bukanlah aksi biasa. Emak-emak ini, dengan sepeda listrik roda tiga miliknya, bergerak melawan arah di jalan raya.

Ketika ada kendaraan di depannya, bukannya kembali ke jalur yang benar, emak-emak tersebut malah mundur. Alhasil, aksi ini membuat sejumlah kendaraan harus berhenti.

Kendaraan yang jalannya terhalang akhirnya memilih mengalah dengan banting setir ke kanan untuk menghindari emak-emak tersebut.

Ad image

Aksi emak-emak tersebut juga sempat diteriaki oleh orang yang berada di sekitar lokasi. Namun, ia tetap melaju di jalur yang salah. Dan ketika ada mobil yang melaju ke arahnya, ia malah berhenti dan tidak mau mengalah dengan kembali ke jalur yang benar.

Aksi ini, tentu saja, menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Ada yang merasa geram, ada juga yang mempertanyakan kondisi kejiwaan emak-emak tersebut.

“Kenapa saya yang Gemez,” tulis seorang netizen. “Penguasa jalan,” tulis netizen lain. “Orang ini sakit kah? Bukan perangai orang sehat…,” balas netizen lain.

Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang perlu kita renungkan bersama. Apakah ini hanya aksi seorang emak-emak yang tidak paham aturan lalu lintas, ataukah ini adalah cermin dari bagaimana kita, sebagai masyarakat, memandang dan memperlakukan emak-emak di jalan raya?

Emak-emak di jalan seringkali disebut sebagai penguasa jalan. Sebab, tak jarang aksinya yang membuat geleng-geleng kepala terekam kamera pengguna jalan lainnya.

Namun, apakah ini benar? Apakah emak-emak benar-benar penguasa jalan, ataukah ini hanya stereotip yang kita ciptakan sendiri?

Penindakan sepeda listrik di jalan raya memang belum jelas aturannya, tapi Polisi bisa menegur sampai pembuatan pernyataan tidak mengulangi lagi.

Jadi, apakah ini berarti bahwa emak-emak ini bisa terus melanggar aturan lalu lintas tanpa ada konsekuensinya?

Semua pertanyaan ini tentu saja tidak bisa kita jawab dengan mudah. Namun, satu hal yang pasti, aksi emak-emak ini telah membuka mata kita semua.

Bahwa di jalan raya, kita semua sama. Kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dan kita semua harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Jadi, mari kita renungkan bersama. Apakah kita ingin terus membiarkan aksi-aksi seperti ini terjadi? Ataukah kita ingin melakukan sesuatu untuk mencegahnya? Pilihan ada di tangan kita semua.

Sekian berita dari saya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih dan selamat beraktivitas.

- Advertisement -
Share This Article