jfid – Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terlibat dalam kasus dugaan asusila yang melibatkan Cindra Aditi Tejakinkin.
Berdasarkan persidangan yang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Hasyim terbukti melakukan tindakan tidak pantas dan menjanjikan sejumlah hal untuk merayu Cindra. Berikut lima janji yang diungkapkan dalam persidangan:
1. Menelepon Setiap Hari
Hasyim berjanji untuk menelepon Cindra setiap hari sebagai bentuk komitmen dan perhatian.
Komunikasi yang intens ini diharapkan dapat membuat Cindra merasa dihargai dan dicintai.
Janji ini mencerminkan upaya Hasyim untuk membangun kedekatan emosional yang erat dengan Cindra.
2. Uang dalam Jumlah Besar
Hasyim juga menjanjikan uang dalam jumlah besar kepada Cindra. Berdasarkan laporan Indonesia Inside, Hasyim menawarkan antara Rp 30 juta hingga Rp 4 miliar.
Janji finansial ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan menunjukkan bahwa Hasyim memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Cindra.
3. Properti Bernilai Tinggi
Selain uang, Hasyim berjanji untuk memberikan properti kepada Cindra, termasuk apartemen dan tanah.
Properti-properti ini disebut-sebut berada di lokasi strategis dan memiliki nilai yang tinggi.
Janji ini merupakan salah satu cara Hasyim untuk menarik hati Cindra dengan menawarkan keamanan dan stabilitas jangka panjang.
4. Pernikahan Setelah Perceraian
Hasyim menjanjikan bahwa ia akan menikahi Cindra setelah proses perceraiannya selesai.
Ia mengklaim sedang dalam proses perceraian dengan istrinya dan berjanji bahwa Cindra akan menjadi satu-satunya wanita dalam hidupnya setelah perceraian tersebut. Janji ini diharapkan dapat membuat Cindra percaya akan keseriusan hubungan mereka.
5. Posisi Penting dalam Karier Politik
Hasyim juga menjanjikan posisi penting dalam karier politiknya kepada Cindra. Ia mengatakan bahwa Cindra akan mendapatkan peran signifikan yang berkaitan dengan pekerjaannya di KPU.
Janji ini bertujuan untuk memberikan harapan bahwa hubungan mereka tidak hanya bersifat pribadi tetapi juga profesional.
Seluruh janji tersebut akhirnya terbukti sebagai bagian dari upaya manipulasi yang dilakukan oleh Hasyim untuk merayu Cindra.
Dalam persidangan DKPP, terungkap bahwa Hasyim melakukan tindakan asusila terhadap Cindra di sebuah hotel di Den Haag, Belanda, pada 3 Oktober 2023.
Hasyim akhirnya diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua KPU karena melanggar kode etik penyelenggara pemilu.
Proses pengadilan ini menunjukkan keberanian Cindra untuk melawan dan mengungkap kebenaran, meskipun harus melalui proses yang berat dan memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak.
Cindra mengungkapkan bahwa perjalanan untuk melaporkan kasus ini tidak mudah dan memerlukan kejernihan pikiran serta keberanian.
Ia berterima kasih kepada DKPP, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI), dan berbagai organisasi yang mendukung perjuangannya untuk mencari keadilan.
Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum, meskipun menduduki jabatan tinggi.
Cindra berharap apa yang dilakukannya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat sipil yang menjadi korban untuk berani bersuara dan menuntut hak-hak mereka.
