Dikira Bupati Sumenep, Bu Tohari Menangis saat Dagangan Kacangnya Diborong

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
2 Min Read
- Advertisement -

jfid – Ibu Tohari, pedagang kacang di masjid Jamik Sumenep, kaget. Ketika semua dagangan kacangnya diborong oleh seseorang. Dan ibu Tohori mengira si pembeli adalah Bupati Sumenep.

Saking kagetnya, ibu Tohari menangis, saat semua dagangannya diborong oleh Slamet Ariyadi, anggota komisi IV DPR-RI dari fraksi PAN.

Diketahui, Slamet Ariyadi hendak sholat Dhuhur di masjid Jamik Sumenep. Di pintu masuk masjid, Slamet Ariyadi tiba-tiba berhenti menemui penjual kacang. Seketika, Slamet langsung berkata: “Berapa ini semua? Saya beli semua,” ungkap Slamet Ariyadi pada Ibu Tohari, penjual kacang.

Ibu Tohari menjawab: “satu kulak lima ribu pak,”

Ad image


Slamet Ariyadi: “Iya, saya beli semua, saya kasik ibu DP dulu, saya masih mau sholat,” terang Slamet Ariyadi, dan berjalan memasuki halaman masjid Jamik Semenep. Sabtu (13/3/2021).

Slamet Ariyadi, memberikan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu rupiah pada Ibu Tohari dan meninggalkan si penjual kacang untuk sholat Dhuhur.

Ibu Tohari menangis terseduh dan saat ditanya jurnalfaktual.id, Ibu Tohari mengira Slamet Ariyadi Bupati Sumenep. “Itu Bupati Sumenep ya, se gi’ buru epele,” tanyanya dengan bahasa Madura.

Seseorang menjelaskan pada Ibu Tohari, jika si pemuda pembeli kacang bukan Bupati Sumenep. “Bukan, itu bukan Bupati Sumenep. Itu mas Slamet Ariyadi,” ungkap seseorang.

Ibu Tohari yang usianya 60 tahun lebih adalah pedagang kacang asal desa Benasare, kecamatan Rubaru. Saat ditanya, Ibu Tohari tak memiliki anak. Ia hanya hidup dengan saudaranya di desa dimana ia tinggal.

Sehari-hari Ibu Tohari hidup dari menjual kacang di pintu gerbang masjid jamik Sumenep. “Setiap hari dagangan kacang saya laku 50-80 ribu. Ini laku 500 ribu. Saya langsung pulang ke Benasare,” tukas Ibu Tohari.

- Advertisement -
Share This Article