BOP Madin Diduga Dipotong, Kemenag Bangkalan Didemo

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
2 Min Read
- Advertisement -

jfID– Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Loyalis Perubahan (Gelora) Bangkalan menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kemetrian Agama Kabupaten Bangkalan. Rabu, 21 Oktober 2020.

Mereka menyoroti Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Covid 19 dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Pendemo menuding ada dugaan pemotongan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tak tanggung, desas desus potongan itu kata demonstran hingga 50 persen.

“Ini tidak boleh dibiarkan. Jangan sampai lembaga madrasah sebagai tempat mencari ilmu dijadikan ladang,” ujar Korlap Aksi, Nawir, saat orasi.

Ad image

Dalam kesempatan itu, Demonstran meminta Kemenag Bangkalan agar brtindak dan memastikan bahwa bantuan BOP Covid untuk MDT tersampaikan secara utuh tanpa adanya potongan.

“Jangan ada potongan, harus tersalurkan 100 persen kepada lembaga. Itu hak mereka,” ujar dia.

Menanggapi aspirasi massa aksi, Kepala Kemenag Kabupaten Bangkalan Abdul Haris mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui perihal isu dugaan pemotongan BOP Tesebut.

Menurut Abdul Haris, proses pencairan dana BOP tersebut tidak melalui Kemenag Bangkalan. Melainkan langsung dari Kemenag Pusat yang langsung ditransfer ke rekening lembaga masing-masing.

“Kami tidak tahu hal itu karena tidak yang melaporkan ke kami, dan kalau memang ada tentu kami akan melakukan tindakan-tindakan lebih lanjut,” ujarnya.

Ia mengatakan, Kementerian Agama RI sudah mengeluarkan surat edaran bahwa dana bantuan tersebut harus diterima secara oleh lembaga penerima bantuan.

“Bantuan itu tidak boleh diberikan kepada siapapun apalagi ada pemotongan, karena bantuan harus dimanfaatkan sesuai juklak dan juknis yang ada,” katanya.

“Sampai saat ini kami belum bisa melakukan tindakan apapun, karena tidak ada laporan ke kami,” imbuh dia mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Syahril
Editor: Ning

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article