Didemo PMII, Disdik Bangkalan Disebut Kurang Serius Urus Pendidikan

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
3 Min Read
- Advertisement -

Bangkalan,Jurnalfaktual.Id- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMI) Cabang Bangkalan meluruk Dinas Pendidikan Kabupaten setempat hari ini, Kamis (26/12/2019).

Mereka mempertanyakan keseriusan Disdik dalam mengelola dunia pendidikan di kabupaten ujung barat pulau madura. Sebab, banyak temuan yang tak layak dalam dunia pendidikan.

Suhaibin Sofa selaku korlap aksi menyampaikan, banyak infrastruktur sekolah memgalami kerusakan hingga roboh. Tak hanya itu, Ia juga mempermasalahkan pemerataan guru PNS untuk sekolah di plosok desa.

“Kurangnya tenaga guru dan adanya ketimpangan tenaga pendidik antara di kota dan pelosok desa, padahal sudah diatur dalam pasal 24 dan pasal 28 UU No 14 tahun 2005,” Teriaknya.

Ad image

Selain itu, Massa juga menyebut para kepala sekolah di Bangkalan banyak dijabat Plt. Hal itu, lanjut dia, menandakan SDM Bangkalan masih jauh dari harapan.

“Mau maju seperti apa jika dunia pendidikan kita seperti ini. Disdik jangan tidur dong, turun kebawah dan lihat nasib adik- adik kita,” tegasnya.

Hal senada dilontarkan Ketua Umum PC PMII Bangkalan, Arif Qomaruddin. Ia menegaskan, seharusnya Disdik lebih serius
dalam mengawasi penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Bangkalan.

“Kami juga menuntut Dinas Pendidikan untuk lebih serius mengoptimalkan peran Kordinator Wilayah(Korwil) Dinas Pendidikan di setiap Kecamatan,” pintanya.

Tak hanya itu, Ia bersama massa aksi menuntut Dinas Pendidikan menerapkan e-sistem dan mengeluarkan kebijakan objektif kartu Indonesia Pintar(KIP).

“Kami minta kedepan Dinas Pendidikan harus memperjelas system dan prosedur beasiswa,” Kelakarnya.

Menanggapi tuntutan pendemo, Kepala Disdik Bangkalan Bambang Budi Mustika mengungkapkan, pada tahun 2020 pihaknya akan menerapkan dua aplikasi seperti E-BOS dan E-Absen.

“Aplikasi E-BOS bertujuan untuk penyelenggaraan tata kelola keuangan dana BOS yang transparan dan akuntabel. Sementara E-Absen bertujuan untuk memantau kehadiran para guru di setiap sekolah. Itu untuk penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya.

Selain itu, Ia mengaku sudah mengoptimalkan peran Korwil. Karena hampir setiap bulan pihaknya mengadakan rapat untuk mengevaluasi kinerja sekolah.

“Jadi kami ini pelayan, saya melayani Korwil, Korwil melayani kepala sekolah, kepala sekolah melayani guru, dan guru melayani muridnya, jadi sekarang seperti itu, dibalik,” tandasnya.

Penulis: Lah

- Advertisement -
Share This Article