jfid – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental kita.
Apakah Anda pernah merasa iri, FOMO, tidak aman, atau sulit tidur karena media sosial? Jika ya, mungkin Anda perlu melakukan detoks media sosial.
Detoks media sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keputusan seseorang untuk menjauh dari media sosial untuk sementara waktu.
Tujuannya adalah untuk mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan fokus. Detoks media sosial bisa dilakukan selama seminggu, sebulan, atau bahkan lebih lama, tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Libyan Journal of Medicine, sebagian besar orang yang melakukan detoks media sosial merasakan manfaat kesehatan mental dari keputusan mereka. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan antara lain:
- Mood atau suasana hati yang membaik. Media sosial seringkali membuat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, yang bisa menimbulkan perasaan iri, rendah diri, atau tidak bahagia. Dengan menjauh dari media sosial, kita bisa lebih menghargai diri kita sendiri dan apa yang kita miliki.
- Kecemasan menurun. Media sosial juga bisa menjadi sumber kecemasan, terutama jika kita terlalu peduli dengan jumlah likes, followers, atau komentar yang kita dapatkan. Selain itu, media sosial juga bisa membuat kita terpapar dengan berita-berita negatif, hoax, atau hate speech, yang bisa menimbulkan rasa takut, marah, atau sedih. Dengan detoks media sosial, kita bisa lebih tenang dan rileks.
- Kualitas fokus semakin baik. Media sosial bisa membuat kita kecanduan dan sulit untuk melepaskan ponsel kita. Hal ini bisa mengganggu produktivitas, kreativitas, dan konsentrasi kita dalam melakukan pekerjaan, belajar, atau aktivitas lainnya. Dengan detoks media sosial, kita bisa lebih fokus dan efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas kita.
Detoks media sosial bukan berarti kita harus menghapus akun media sosial kita atau tidak pernah menggunakan media sosial lagi. Media sosial tetap bisa menjadi sarana yang bermanfaat untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan bersosialisasi dengan orang lain. Namun, kita perlu mengatur waktu dan cara penggunaan media sosial kita agar tidak berlebihan dan tidak merugikan kesehatan mental kita.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba detoks media sosial? Atau mungkin Anda sudah pernah melakukannya? Bagikan pengalaman dan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.