Desierto: Kisah Perjuangan Imigran Meksiko di Gurun Pasir

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
Desierto: Kisah Perjuangan Imigran Meksiko di Gurun Pasir
Desierto: Kisah Perjuangan Imigran Meksiko di Gurun Pasir
- Advertisement -

jfid – Film Desierto yang tayang di Bioskop Trans TV pada 22 Februari 2023 mengisahkan tentang sekelompok imigran Meksiko yang berusaha menyeberang perbatasan ke Amerika Serikat secara ilegal.

Film ini menampilkan aksi dari Gael Garcia Bernal sebagai Moises, seorang ayah yang ingin menemui putranya, dan Jeffrey Dean Morgan sebagai Sam, seorang vigilante yang membunuh imigran dengan senapan dan anjingnya.

Film ini disutradarai oleh Jonas Cuaron, anak dari sutradara terkenal Alfonso Cuaron, yang juga menulis naskah film ini bersama Mateo Garcia.

Film ini merupakan hasil produksi bersama antara Prancis dan Meksiko, dan didistribusikan oleh STX Entertainment.

Film ini rilis perdana pada 13 September 2015 di Festival Film Toronto, dan mendapatkan rating 6,1/10 dari IMDB, 63 persen dari Rotten Tomatoes, dan 51 persen dari Metacritic.

Film ini mengambil latar di gurun pasir yang luas dan tandus, yang menjadi saksi bisu dari kekejaman dan keberanian manusia.

Film ini menggambarkan betapa sulitnya hidup sebagai imigran yang harus menghadapi berbagai rintangan, baik dari alam, hukum, maupun manusia lain.

Film ini juga mengkritik sikap xenofobia dan rasisme yang masih ada di masyarakat, khususnya di Amerika Serikat.

Film ini dibuka dengan adegan sekelompok imigran Meksiko yang naik truk untuk menuju perbatasan.

Mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada yang ingin mencari pekerjaan, ada yang ingin bersatu dengan keluarga, dan ada yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

Moises adalah salah satu dari mereka, yang ingin menemui putranya yang sudah lama tidak bertemu.

Namun, nasib tidak berpihak kepada mereka. Truk yang mereka tumpangi mogok di tengah jalan, dan mereka harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Mereka terpecah menjadi dua kelompok, yang satu melewati bukit yang terjal, dan yang satu melewati tanah yang lapang. Moises bergabung dengan kelompok yang melewati bukit.

Tidak lama kemudian, mereka mendengar suara tembakan yang memecah keheningan gurun. Ternyata, ada seorang pria bersenjata yang menembaki mereka dari kejauhan.

Pria itu adalah Sam, seorang warga Amerika yang membenci imigran, dan menganggap mereka sebagai penyusup yang harus dihapus.

Sam dibantu oleh anjingnya yang setia dan ganas, yang mampu melacak dan menyerang imigran.

Salah satu per satu, imigran menjadi korban dari Sam dan anjingnya. Hanya Moises dan seorang wanita bernama Adela yang berhasil selamat.

Mereka berdua harus berjuang untuk bertahan hidup, sambil mencari jalan keluar dari gurun yang mematikan. Mereka juga harus menghindari Sam yang terus mengejar mereka dengan kegilaan.

Film ini berlangsung dengan sangat intens dan menegangkan. Penonton dibuat ikut merasakan ketakutan dan keputusasaan yang dialami oleh para imigran.

Penonton juga dibuat ikut bersimpati dan berharap agar Moises dan Adela bisa selamat dan mencapai tujuan mereka.

Film ini juga menampilkan pemandangan gurun yang indah dan menakjubkan, yang menjadi kontras dengan kekerasan yang terjadi di dalamnya.

Film ini berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya toleransi dan kemanusiaan.

Film ini juga berhasil menggugah kesadaran tentang isu-isu sosial yang berkaitan dengan imigrasi, seperti kemiskinan, kekerasan, diskriminasi, dan hak asasi manusia.

Film ini merupakan film yang layak ditonton, baik untuk menghibur, mengedukasi, maupun menginspirasi.

- Advertisement -
Share This Article