JfID– Yusuf (42) tampak terlihat paling bahagia dari puluhan warga yang menyambut kedatangan Bupati R. Abdul Latif Amin Imron atau Ra Latif di kawasan Kelurahan Pangerahan, Kecamatan Bangkalan Kota, pada Selasa, 20 Oktober 2020, Sore.
Kedatangan Ra Latif diketahui dalam rangka meninjau proses pembangunan rumah warga di Kampong Pangeranan, RT 04 RW 05 dan Madrasah Babussalam.
Usut demi usut, ternyata rumah yang kini dalam proses pembangunan itu tidak lain milik Yunus sendiri. Pantas saja pria berkepala dua itu sangat bahagia.
Yusuf adalah salah satu warga Kabupaten Bangkalan yang kondisi ekonominya sangat ke bawah. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap, alias serabutan. Sementara Ia adalah tulang punggung istri dan kedua anaknya.
Kepada sejumlah wartawan, Yusuf mengaku sangat bahagia, karena telah mendapat perhatian dari Bupati Bangkalan. Yakni dibangunkan rumah, meski kini masih dalam proses pembangunan.
“Pastinya saya bahagia. Terimakasih banyak kepada pak bupati, semoga dibalas oleh Allah atas kebaikannya,” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ra Latif mengaku kehadiranya atas saran dari warga yang diinisiasi oleh saudara Lukman. Menurut dia, pria tersebut memiliki program bedah rumah.
“Sebetulnya pak lukman mengajukan program untuk rumah tidak layak huni, seiirng berjalannya waktu usulan beliau tidak bisa dimasukkan, kalau nunggu anggaran tahun depan terlalu lama, akhirnya atas inisiatif brliau ingin membagun rumah secara swadaya, saya nyatakan siap membantu,” tutur dia.
Ra Latif mengaku bangga atas usulan warga (Lukman red) perihal kondisi masyarakat bangkalan untuk diperhatikan. Pemuda seperti ini, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang inovatif.
“Sangat bagus, saya mengapresiasi kepada pak lukman ini,” ujarnya.
Sementara Lukman mengatakan, Bupati Ra Latif tampak masih baru, masih dalam masa transisi serta butuh penyesuaian. Maka penting memberikan informasi perihal kondisi masyarakat.
“Ketika ingin mengetahui kedalaman air, maka kita harus menyelam. Pemerintah atau Bupati jika pengen kebijakan itu memang fair harus datang ke masyarakat bawah harus tau layak atau tidak. Kalau hanya mendengar dari birokrasi katanya- katanya, ketiaka katanya itu bukan kepastian, ketika datang ke bawah itu baru kepastian,” ujarnya.
Ketika Ra Latif terjun langsung ke bawah, meninjau langsung kondisi masyarakat, lanjut dia, maka butir- butir Pancasila sebagai dasar negara, khususnya sila ke- 2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, serta sila ke-5 ” Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” dapat dipenuhi selama Ia memimpin.
“Jadi bukan katanya- katanya. Tapi tau langsung kondisi dibawah,” tutupnya.
Sekedar diketahui, pembangunan rumah Yusuf dananya tidak bersumber dari APBD Bangkalan, melainkan swadaya masyarakat termasuk dari Ra Latif dan Lukman.
Penulis: Syahril