jfid – Bayangkan jika Anda bisa berbicara dengan siapa saja di dunia tanpa hambatan bahasa. Anda bisa membaca artikel dari sumber asing, menulis esai dalam bahasa lain, mendengarkan pidato dari tokoh dunia, atau bahkan mengobrol santai dengan teman baru dari negara berbeda. Semua itu kini bisa menjadi kenyataan berkat model AI baru yang diluncurkan oleh Meta (Facebook).
Model AI ini bernama ‘SeamlessM4T’ dan dapat menerjemahkan dan menyalin hampir 100 bahasa dalam bentuk teks dan ucapan. Model AI ini tersedia secara publik (open source) bersamaan dengan ‘SeamlessAlign’, yakni kumpulan data penerjemahan untuk memberikan konteks yang lebih faktual.
Model AI ini menggunakan teknik ‘multilingual many-to-many’ yang memungkinkan penerjemahan langsung antara dua bahasa tanpa perlu melalui bahasa perantara seperti Inggris. Selain itu, model AI ini juga dapat menyesuaikan gaya dan nada bahasa sesuai dengan konteks dan tujuan penerjemahan.
Meta mengklaim bahwa model AI ini memiliki akurasi yang tinggi dan dapat menghasilkan penerjemahan yang alami dan lancar. Hal ini didukung oleh kumpulan data ‘SeamlessAlign’ yang berisi lebih dari 1 miliar kalimat yang diterjemahkan dari berbagai sumber seperti Wikipedia, buku, film, dan media sosial.
Tool penerjemahan ini digadang-gadang akan memudahkan netizen dalam menerjemahkan artikel, esai, pidato, hingga obrolan chat sehari-hari dengan lawan bicara asing. Metodenya pun fleksibel, selain input teks ke teks (text-to-text), bisa juga suara ke suara (speech-to-speech) hingga suara ke teks (speech-to-text).
Namun, Meta tidak sendirian dalam berinvestasi ke model AI untuk penerjemahan. Google dikabarkan tengah menciptakan ‘Universal Speech Model’ sebagai bagian dari upaya lebih besar untuk memahami 1.000 bahasa paling banyak digunakan masyarakat dunia. Model AI ini diharapkan dapat mengenali dan menerjemahkan suara dari berbagai dialek, aksen, dan latar belakang.
Sementara itu, Mozilla pun mengembangkan ‘Common Voice’ yang merupakan pengoleksian suara multi-bahasa. Fungsinya melatih algoritma untuk memudahkan pengenalan suara secara otomatis. Proyek ini bersifat kolaboratif dan terbuka untuk siapa saja yang ingin berkontribusi dengan menyumbangkan rekaman suaranya.
Dengan adanya model AI baru untuk penerjemahan, diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara orang-orang dari berbagai negara dan budaya. Model AI ini juga dapat membantu dalam bidang pendidikan, bisnis, pariwisata, hingga diplomasi.
Model AI ini merupakan salah satu inovasi terbaru dari Meta (Facebook) yang sebelumnya juga mengubah namanya dari Facebook menjadi Meta sebagai bagian dari visi untuk menciptakan metaverse, yakni dunia virtual yang terhubung dengan dunia nyata. Meta (Facebook) berharap bahwa model AI ini dapat membuat dunia lebih terhubung dan inklusif.