jfid – Dalam dunia keuangan, memahami konsep capital stock menjadi penting, terutama bagi mereka yang tertarik pada investasi atau manajemen keuangan perusahaan.
Capital stock mengacu pada jumlah saham baik saham biasa (common stock) maupun saham preferen (preferred stock) yang perusahaan berwenang untuk menerbitkan. Ini adalah bagian penting dari struktur ekuitas perusahaan dan tercatat di neraca dalam bagian ekuitas pemegang saham.
Pengertian Capital Stock
Secara umum, capital stock adalah seluruh jumlah saham yang diotorisasi untuk diterbitkan oleh perusahaan, mencakup common stock dan preferred stock.
Penerbitan capital stock memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dana tanpa harus meminjam, yang berarti mereka tidak terbebani oleh utang.
Namun, konsekuensinya adalah pengurangan kontrol perusahaan, karena saham yang diterbitkan memberikan hak suara dan klaim terhadap keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham.
Contoh sederhana adalah Apple, yang pada tahun 2020 memiliki lebih dari 12,6 juta saham yang diotorisasi, tetapi hanya sekitar 4,4 juta yang diterbitkan dan beredar.
Ini menunjukkan bagaimana perusahaan dapat mengatur jumlah saham yang diterbitkan berdasarkan kebutuhan mereka.
Jenis Capital Stock: Common Stock dan Preferred Stock
Ada dua jenis utama capital stock: common stock dan preferred stock. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal hak dan keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham.
Common Stock
Common stock adalah saham yang paling umum diterbitkan oleh perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam pemilihan dewan direksi serta berhak atas dividen, meskipun dividen ini hanya dibagikan jika perusahaan menghasilkan laba.
Jika terjadi likuidasi, pemegang common stock akan berada di urutan terakhir dalam klaim terhadap aset perusahaan setelah kreditor dan pemegang preferred stock.
Namun, common stock menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar, terutama jika perusahaan berhasil meningkatkan nilai sahamnya.
Preferred Stock
Di sisi lain, preferred stock memberikan hak istimewa dalam hal pembayaran dividen dan klaim aset perusahaan. Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen tetap, dan jika perusahaan dilikuidasi, mereka akan didahulukan dalam pembagian aset sebelum pemegang saham biasa.
Meskipun pemegang saham preferen umumnya tidak memiliki hak suara, mereka menikmati keuntungan stabil dalam bentuk dividen reguler yang tidak tergantung pada kinerja perusahaan.
Perbedaan Capital Stock dan Common Stock
Salah satu kesalahan umum adalah menyamakan capital stock dengan common stock. Faktanya, capital stock mencakup keseluruhan jumlah saham yang perusahaan bisa terbitkan, sedangkan common stock hanyalah salah satu jenis saham dalam capital stock.
Common stock memberikan hak suara kepada pemegangnya, sementara capital stock secara keseluruhan mencakup baik common maupun preferred stock, yang memiliki hak dan manfaat yang berbeda.
Opini dan Pandangan Baru
Menarik untuk dicatat bahwa meskipun capital stock memberikan perusahaan kebebasan untuk mengumpulkan dana, keputusan perusahaan untuk mengeluarkan common atau preferred stock harus dipertimbangkan dengan cermat.
Banyak perusahaan startup, misalnya, lebih memilih menerbitkan common stock untuk mempertahankan kontrol atas perusahaan.
Di sisi lain, perusahaan besar mungkin lebih sering menerbitkan preferred stock untuk menarik investor yang mencari pendapatan stabil dari dividen tetap.
Dalam konteks modern, capital stock juga memainkan peran penting dalam strategi ekspansi.
Penerbitan saham dapat memberikan perusahaan fleksibilitas untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan atau ekspansi pasar tanpa terikat oleh kewajiban pembayaran bunga dari pinjaman.
Namun, penting bagi investor untuk memahami risiko dilusi, di mana nilai saham mereka dapat berkurang jika perusahaan menerbitkan lebih banyak saham di masa depan.
Kesimpulan
Memahami capital stock serta perbedaannya dengan common stock sangat penting bagi investor dan pelaku bisnis. Keduanya memberikan akses ke ekuitas perusahaan, tetapi dengan hak dan risiko yang berbeda.
Dengan pemahaman yang tepat, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam menilai peluang investasi atau dalam perencanaan keuangan perusahaan.