jfid – Skandal baru melanda Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, setelah tuduhan mengunggah foto tak senonoh di media sosial pada tahun 2011 mencuat ke permukaan.
Jejak digital yang ditemukan oleh seorang pengguna media sosial viral dengan cepat, menunjukkan bahwa Menteri yang bertugas menjaga data nasional ini tampaknya memiliki kegemaran yang tak biasa di dunia maya.
Unggahan kontroversial tersebut, menampilkan sejumlah foto yang diduga dilakukan oleh Budi Arie, termasuk di antaranya foto-foto yang secara terbuka melanggar norma-norma sosial.
Salah satunya memperlihatkan potret area privat perempuan, yang ditambahi dengan keterangan-keterangan yang membingungkan seperti “Garuda di dadamu lebih okay” dan “Dilema laki-laki ketika pulang kerja”.
Ironisnya, skandal ini datang di tengah tekanan yang semakin besar terhadap Budi Arie untuk mundur dari jabatannya.
Sebelumnya, Menteri Kominfo ini telah menjadi sorotan karena kegagalan sistem PDNS yang diserang oleh hacker, mengancam keamanan data nasional.
Publik semakin meragukan keseriusan pemerintah dalam mengelola dan melindungi data-data penting warganya.
Media internasional juga turut mengikuti perkembangan ini dengan tajam. Sebuah outlet dari Singapura, CNA, bahkan memberi label baru untuk Budi Arie Setiadi sebagai “Menteri Giveaway”.
Kontroversi ini tak hanya menunjukkan kelemahan dalam sistem perlindungan data pemerintah, tetapi juga mencerminkan betapa pentingnya kepatuhan pribadi terhadap norma dan etika, terutama dalam posisi publik yang sensitif seperti Menteri Kominfo.
