jfid – Seruan untuk memboikot produk-produk yang memberikan dukungan kepada Israel masih terus dilakukan di berbagai belahan dunia.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan penjajahan Israel terhadap Palestina yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan.
Salah satu upaya dalam gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) ini adalah dengan menghindari sejumlah produk Israel maupun perusahaan-perusahaan yang mendukungnya.
Beberapa produk yang menjadi sasaran boikot adalah yang diproduksi oleh perusahaan asal Israel maupun perusahaan yang dianggap pro dengan Israel.
Namun, ternyata aksi boikot ini tidak berdampak signifikan pada harga saham beberapa perusahaan yang terang-terangan dianggap mendukung Israel.
Menurut data dari Investing.com, saham McDonald’s dan Coca-Cola justru mengalami penguatan pada perdagangan Selasa (31/10/2023).
Saham McDonald’s dengan kode MCD ditutup naik 0,78 persen menjadi USD 266,85 per saham.
Saham Coca-Cola dengan kode KO juga berakhir naik 1,82 persen menjadi USD 57,09 per saham.
Kedua saham ini menguat meski sebelumnya sempat turun akibat aksi boikot.
Lalu, apa yang menyebabkan saham McDonald’s dan Coca-Cola bisa menguat di tengah aksi boikot?
Menurut analis pasar modal, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja saham kedua perusahaan ini.
Pertama, McDonald’s dan Coca-Cola memiliki pasar yang sangat luas dan beragam di seluruh dunia. Kedua perusahaan ini tidak hanya bergantung pada pasar Timur Tengah, tetapi juga memiliki pelanggan di Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika.
Hal ini membuat mereka bisa mengimbangi penurunan penjualan di wilayah-wilayah yang terpengaruh oleh aksi boikot.
Kedua, McDonald’s dan Coca-Cola memiliki strategi bisnis yang adaptif dan inovatif. Kedua perusahaan ini selalu berusaha menyesuaikan produk dan layanan mereka dengan selera dan kebutuhan konsumen di berbagai negara.
Mereka juga terus melakukan pengembangan dan penelitian untuk menciptakan produk-produk baru yang menarik dan berkualitas.
Ketiga, McDonald’s dan Coca-Cola memiliki reputasi dan brand image yang kuat dan positif di mata konsumen. Kedua perusahaan ini telah lama dikenal sebagai penyedia produk makanan dan minuman yang lezat, praktis, dan terjangkau.
Mereka juga memiliki program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Keempat, McDonald’s dan Coca-Cola memiliki dukungan dan kemitraan yang solid dari berbagai pihak. Kedua perusahaan ini memiliki jaringan distribusi, pemasaran, dan operasional yang luas dan efisien.
Mereka juga memiliki hubungan baik dengan pemerintah, regulator, media, dan pemangku kepentingan lainnya yang dapat membantu mereka mengatasi berbagai tantangan dan hambatan bisnis.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa saham McDonald’s dan Coca-Cola mampu menguat di tengah aksi boikot produk pro Israel karena mereka memiliki keunggulan kompetitif yang membuat mereka tetap diminati dan dipercaya oleh konsumen di seluruh dunia.
Meski begitu, kedua perusahaan ini tetap harus waspada dan responsif terhadap dinamika pasar dan sentimen sosial yang dapat berubah sewaktu-waktu.