jfid – Palestina dan Israel kembali terlibat konflik bersenjata yang memakan korban jiwa ratusan orang, terutama warga sipil Palestina.
Serangan udara Israel yang menghantam Jalur Gaza sejak 10 November 2023 telah menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk 31 anak-anak, dan melukai lebih dari 900 orang.
Sementara itu, roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza ke Israel juga menewaskan 10 orang, termasuk seorang tentara dan seorang anak.
Konflik ini memicu reaksi keras dari masyarakat internasional, termasuk Indonesia, yang mengecam kekerasan Israel dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia adalah dengan menggelar aksi boikot produk Israel dan perusahaan-perusahaan yang diduga mendanai atau mendukung negara tersebut.
Pada Minggu, 5 November 2023, sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi damai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Aksi ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh nasional, seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DPR Puan Maharani, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam aksinya, massa menyampaikan enam pernyataan sikap, yang salah satunya adalah menyerukan kepada bangsa Indonesia untuk memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan produk-produk pakaian, makanan, dan minuman yang menyumbang kepada Israel.
Ketua Koordinator Lapangan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, Bachtiar Nasir, mengatakan bahwa boikot produk Israel sudah menjadi hal yang otomatis dan berjalan di kalangan masyarakat Indonesia.
“Boikot produk Israel adalah salah satu cara untuk menunjukkan solidaritas kita kepada saudara-saudara kita di Palestina yang terus menderita akibat penjajahan dan agresi Israel. Kita harus menyadari bahwa setiap rupiah yang kita keluarkan untuk membeli produk Israel berarti kita ikut menyokong kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan. Kita harus memilih produk-produk halal dan bersih dari Israel,” ujar Bachtiar Nasir.
Daftar produk yang diboikot mencakup merek-merek seperti kosmetik Ahava, Strauss, Keter, Tivall, Osem, Eden Spring, SodaStream, dan perusahaan internasional seperti McDonald’s, Nestle, Coca-Cola, Starbucks, HP, dan Puma, yang semuanya dianggap sebagai produk yang diboikot karena mendukung Israel.
Daftar ini didasarkan pada gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS), yang merupakan gerakan global yang diinisiasi oleh organisasi sipil Palestina pada 2005 untuk memberikan tekanan ekonomi, politik, dan sosial kepada Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Gerakan BDS telah mendapatkan dukungan dari berbagai negara, organisasi, tokoh, dan selebriti dunia, seperti Roger Waters, Pink Floyd, Desmond Tutu, Naomi Klein, Angela Davis, Alice Walker, dan lain-lain.
Gerakan ini juga menginspirasi berbagai aksi boikot produk Israel di berbagai belahan dunia, seperti di Inggris, Irlandia, Afrika Selatan, Kanada, Amerika Serikat, dan lain-lain.
Menurut Omar Barghouti, salah satu pendiri gerakan BDS, boikot produk Israel adalah salah satu cara untuk mengisolasi Israel secara internasional dan memaksa negara tersebut untuk mengakhiri pendudukan, apartheid, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.
“Ada konsensus yang berkembang bahwa Israel sekarang, seperti Afrika Selatan di masa lalu, adalah negara apartheid yang harus dihadapi dengan sanksi yang ditargetkan, boikot, dan divestasi,” kata Omar Barghouti.
Aksi boikot produk Israel di Indonesia juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, seperti organisasi mahasiswa, organisasi perempuan, organisasi keagamaan, dan organisasi profesi. Mereka berharap bahwa aksi boikot ini dapat memberikan dampak positif bagi perjuangan rakyat Palestina dan menunjukkan solidaritas bangsa Indonesia yang cinta damai dan keadilan.