Bocil Hemodialisis: Kenali 5 Penyebab Anak Harus Menjalani Cuci Darah!

Syafiqur Rahman By Syafiqur Rahman
3 Min Read
Bocil Hemodialisis: Kenali 5 Penyebab Anak Harus Menjalani Cuci Darah! (Ilustrasi)
Bocil Hemodialisis: Kenali 5 Penyebab Anak Harus Menjalani Cuci Darah! (Ilustrasi)
- Advertisement -

Jakarta, 26 Juli 2024 – Siapa yang tidak terenyuh melihat bocil atau anak-anak yang harus menjalani hemodialisis? Fenomena ini kian marak diperbincangkan di media sosial setelah banyaknya kasus yang muncul di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan anak-anak kita harus menjalani prosedur medis serius ini. Yuk, simak lima penyebab utama yang bisa membuat bocil harus menjalani hemodialisis atau cuci darah!

Gangguan Ginjal Bawaan

    • Sindrom Nekrotik Kongenital: Beberapa anak lahir dengan kelainan ginjal yang menyebabkan fungsi organ ini terganggu. Contohnya adalah sindrom nekrotik kongenital. Walaupun kondisi ini biasanya tidak langsung menurunkan fungsi ginjal, jika gejala muncul sejak lahir, hal ini bisa berujung pada gagal ginjal.
    • Ginjal Polikistik: Penyakit ini ditandai dengan banyaknya kista di ginjal yang mengganggu fungsinya. Anak-anak dengan ginjal polikistik sering kali memerlukan hemodialisis sebagai salah satu bentuk perawatan.

    Penyakit Ginjal Inflamasi

      • Glomerulonefritis: Peradangan pada glomerulus ginjal bisa menyebabkan kerusakan permanen. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin harus menjalani cuci darah untuk mengatasi masalah yang muncul.
      • Vaskulitis: Peradangan pada pembuluh darah yang mempengaruhi ginjal juga bisa memicu kebutuhan hemodialisis pada anak-anak.

      Hipertensi dan Diabetes

        • Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes bukan hanya penyakit orang dewasa. Anak-anak pun bisa terkena, dan kondisi ini bisa merusak ginjal secara bertahap. Akibatnya, mereka berisiko mengalami gagal ginjal dan membutuhkan perawatan seperti hemodialisis.

        Kelainan Struktural Ginjal

          • Sumbatan: Beberapa anak mengalami kelainan struktural ginjal yang mengakibatkan sumbatan. Ini bisa mempengaruhi aliran darah dan fungsi ginjal, memaksa mereka menjalani cuci darah.
          • Ginjal Tunggal: Ada juga anak-anak yang hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi. Kondisi ini meningkatkan risiko mereka mengalami masalah ginjal yang memerlukan hemodialisis.

          Faktor Lingkungan dan Genetik

            • Paparan terhadap zat beracun, infeksi, dan faktor genetik bisa berdampak buruk pada kesehatan ginjal anak-anak, membuat mereka harus menjalani hemodialisis untuk menjaga fungsi ginjal tetap optimal.

            Dr. Eka Laksmi Hidayati, seorang dokter spesialis anak di RSCM, menjelaskan, “Sentralisasi layanan dialisis di rumah sakit rujukan seperti RSCM membantu mengatasi masalah ini.

            Namun, perlu perhatian lebih terhadap pencegahan dan pengelolaan penyakit ginjal pada anak-anak agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan berkualitas.”

            Ad image

            Mengetahui penyebab-penyebab ini dapat membantu orang tua lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Semoga anak-anak kita selalu sehat dan terhindar dari penyakit ginjal yang serius.

            - Advertisement -
            Share This Article