Bintang Tertua di Alam Semesta: Rahasia Terbesar di Bima Sakti Terungkap!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Bintang Tertua di Alam Semesta: Rahasia Terbesar di Bima Sakti Terungkap!
Bintang Tertua di Alam Semesta: Rahasia Terbesar di Bima Sakti Terungkap!
- Advertisement -

jfid – Dalam dunia astronomi, penemuan baru sering kali mengubah cara kita memahami alam semesta.

Baru-baru ini, peneliti dari MIT telah membuat penemuan yang luar biasa. Mereka menemukan tiga bintang tertua di alam semesta, dan mereka berada di lingkungan galaksi kita sendiri.

Bintang-bintang ini berada di “halo” Bima Sakti – awan bintang yang melingkupi seluruh cakram galaksi utama.

Berdasarkan analisis tim, ketiga bintang ini terbentuk antara 12 dan 13 miliar tahun yang lalu, pada saat galaksi pertama mulai terbentuk.

Ad image

Peneliti telah memberi nama bintang-bintang ini “SASS,” singkatan dari Small Accreted Stellar System stars, karena mereka percaya setiap bintang pernah menjadi bagian dari galaksi kecil dan primitifnya sendiri yang kemudian diserap oleh Bima Sakti yang lebih besar namun masih berkembang.

Hari ini, ketiga bintang ini adalah semua yang tersisa dari galaksi mereka masing-masing.

Mereka mengorbit pinggiran Bima Sakti, di mana tim menduga mungkin ada lebih banyak korban bintang kuno seperti itu.

“Bintang-bintang tertua ini pasti harus ada, mengingat apa yang kita ketahui tentang pembentukan galaksi,” kata Profesor Fisika MIT, Anna Frebel.

Seiring mereka menemukan bintang-bintang SASS yang serupa, para peneliti berharap dapat menggunakannya sebagai analog dari galaksi kerdil ultrafaint, yang diyakini sebagai beberapa galaksi pertama di alam semesta.

Galaksi semacam itu masih utuh hari ini tetapi terlalu jauh dan redup bagi astronom untuk mempelajarinya secara mendalam.

Sebagai bintang SASS mungkin pernah menjadi bagian dari galaksi kerdil primitif yang serupa tetapi berada di Bima Sakti dan jauh lebih dekat, mereka bisa menjadi kunci yang dapat diakses untuk memahami evolusi galaksi kerdil ultrafaint.

“Kini kita bisa mencari lebih banyak analog di Bima Sakti, yang jauh lebih terang, dan mempelajari evolusi kimia mereka tanpa harus mengejar bintang-bintang yang sangat redup ini,” kata Frebel.

Penemuan ini membuka jendela baru dalam pemahaman kita tentang alam semesta.

Dengan menemukan bintang-bintang tertua ini di halaman belakang galaksi kita sendiri, kita mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana galaksi pertama terbentuk dan berkembang.

Ini adalah langkah besar dalam perjalanan kita untuk memahami asal-usul alam semesta dan tempat kita di dalamnya.

- Advertisement -
Share This Article