Biden dan Xi Bertemu, Menavigasi Perselisihan Militer dan Ekonomi

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Biden Dan Xi Bertemu, Menavigasi Perselisihan Militer Dan Ekonomi
Biden Dan Xi Bertemu, Menavigasi Perselisihan Militer Dan Ekonomi
- Advertisement -

jfid – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bertemu secara langsung untuk pertama kalinya sejak Biden menjabat pada Senin lalu di sela-sela KTT G-20 di Indonesia.

Pertemuan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang meningkat antara dua negara adidaya tersebut di berbagai bidang, mulai dari perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, hingga perubahan iklim.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam, Biden dan Xi saling menyampaikan pandangan mereka secara “terbuka dan jujur” tentang berbagai masalah yang menjadi sumber konflik.

Biden menegaskan bahwa AS akan membela kepentingan dan nilai-nilai Amerika, serta mendukung tatanan internasional dan bekerja sama dengan sekutu dan mitra.

Ad image

Xi, di sisi lain, mengatakan bahwa China tidak akan mengubah jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya, dan menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China, termasuk masalah Taiwan.

Meskipun tidak ada kesepakatan besar atau penyelesaian perbedaan yang dicapai dalam pertemuan ini, kedua pemimpin setidaknya sepakat untuk melanjutkan dialog dan kerja sama di beberapa bidang yang memiliki kepentingan bersama, seperti perubahan iklim, kesehatan global, dan keamanan pangan.

Mereka juga sepakat untuk membentuk kelompok kerja untuk membahas isu-isu tertentu, dan mengutus Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk mengunjungi China guna melanjutkan pembicaraan.

Pertemuan Biden dan Xi ini dianggap penting karena merupakan upaya untuk mengelola persaingan strategis yang intens dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Hubungan AS-China telah memburuk secara drastis dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah China memutuskan untuk menangguhkan sejumlah saluran komunikasi dengan AS pada Agustus lalu, sebagai protes atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Taiwan merupakan isu sensitif yang berpotensi memicu konfrontasi militer antara AS dan China, yang keduanya memiliki kepentingan di kawasan Indo-Pasifik.

Namun, Biden tampaknya meragukan kemungkinan invasi China ke Taiwan dalam waktu dekat, dan mengatakan bahwa ia tidak mencari konflik dengan China.

Ia juga mengatakan bahwa ia tidak menganggap hubungan AS-China sebagai Perang Dingin baru, melainkan sebagai persaingan yang sehat dan adil.

Ia berharap bahwa pertemuan dengan Xi dapat membuka jalan untuk membangun kepercayaan dan mengurangi ketidakpastian di antara kedua negara.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article