jfid – Beternak domba Merino tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi.
Tetapi juga membawa angin segar bagi peternak pemula di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Domba Merino, yang dikenal dengan bulu wol berkualitas tinggi.
Kini menjadi primadona di kalangan peternak karena potensi dagingnya yang unggul dan bobot yang bisa mencapai 100 kg.
Lokasi Kandang: Kunci Sukses Peternakan
Memilih lokasi yang tepat adalah langkah awal yang krusial.
Kandang domba Merino memerlukan lahan yang luas.
Namun tidak harus jauh dari pemukiman karena domba jenis ini tidak berbau menyengat.
Bahkan, kotorannya dapat diolah menjadi pupuk organik yang bernilai.
Sistem Ternak: Angon atau Kandang?
Peternak bisa memilih antara sistem gembala atau kandang.
Sistem gembala membutuhkan lahan lebih luas.
Sedangkan kandang harus disesuaikan dengan jumlah domba.
Ukuran ideal kandang adalah 1,2 – 1,5 meter persegi per domba.
Desain Kandang: Sederhana namun Efektif
Kandang sederhana dari bambu dengan lantai tanah adalah pilihan ekonomis yang memerlukan perawatan rutin.
Untuk kandang panggung, ketinggian ideal adalah sekitar 70 cm.
Dengan tiang semen yang kuat dan lantai kayu tebal.
Pemilihan Bibit: Menentukan Masa Depan Ternak
Memilih bibit domba Merino yang berkualitas adalah langkah penting selanjutnya.
Ciri-ciri bibit unggul meliputi bentuk tubuh yang kompak, dada lebar, dan kaki yang lurus dan kuat.
Sifat kejinakan dan keturunan kembar juga menjadi pertimbangan.
Pakan: Rahasia Daging Berkualitas
Domba Merino memerlukan porsi makan yang lebih besar dibandingkan domba lokal.
Untuk menghasilkan daging super, peternak dapat memberikan asupan makanan yang kaya nutrisi, termasuk rumput berkualitas.
Dengan persiapan yang matang dan pemilihan bibit yang tepat.
Beternak domba Merino bisa menjadi bisnis yang menguntungkan sekaligus berkelanjutan.
Ini adalah kesempatan emas bagi peternak pemula untuk terjun ke dunia agribisnis.
Dengan potensi yang masih terus berkembang.