jfid – Sebagian orang percaya bahwa karakter seseorang dapat dipengaruhi oleh weton kelahirannya.
Konsep ini, yang masih dipegang teguh oleh beberapa masyarakat tradisional, mengaitkan hari kelahiran seseorang dengan sifat dan nasib mereka.
Salah satu kategori weton yang sering mendapat perhatian adalah “tibo cantula,” yang mengacu pada weton dengan sifat-sifat buruk.
Berikut adalah empat weton yang dianggap memiliki karakter “tibo cantula,” berdasarkan pandangan akun Instagram Mas Say Laros, seorang pegiat seni budaya Banyuwangi.
Apakah benar orang-orang dengan weton ini harus dihindari?
1. Weton Rabu Pon
Pemilik weton Rabu Pon umumnya dikenal sebagai pribadi yang cerdas, berbakat, dan memiliki tekad kuat.
Namun, mereka juga memiliki beberapa pantangan yang harus dihindari untuk menghindari kesialan:
- Pantangan Berkata Kasar dan Berbohong
- Pantangan Bersikap Sombong dan Merendahkan Orang Lain
- Pantangan Melanggar Janji
- Pantangan Berpakaian Serba Hitam
- Pantangan Keluar Rumah di Malam Jumat Kliwon
- Pantangan Makan Makanan yang Berlemak dan Berminyak Berlebihan
- Pantangan Menunda Pekerjaan
2. Weton Jumat Kliwon
Orang dengan weton Jumat Kliwon dikenal memiliki karakter istimewa, tetapi mereka juga memiliki beberapa sifat kurang baik, seperti tidak punya pendirian, tidak suka diatur, mudah marah, ceroboh, dan kurang waspada.
3. Weton Sabtu Legi
Weton Sabtu Legi seringkali sulit ditebak sifatnya, yang membuat orang di sekitarnya kesulitan bekerja sama dengan mereka.
Karakter buruk yang tidak konsisten ini sering menjadi sumber keluhan bagi orang lain.
4. Weton Minggu Pahing
Weton Minggu Pahing dikenal pelit, meskipun sebenarnya sifat ini lebih tepat disebut hemat berlebihan.
Mereka juga sulit mengontrol emosi, yang bisa meluap-luap ketika marah.
Apakah Orang Dengan Weton Tibo Cantula Harus Dihindari?
Kepercayaan tentang weton tibo cantula berasal dari tradisi dan kepercayaan masyarakat yang memandang bahwa watak buruk dapat dihubungkan dengan hari kelahiran.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu unik dan memiliki kemampuan untuk berubah serta mengembangkan karakter positif, terlepas dari wetonnya.
Menghindari seseorang berdasarkan weton mereka mungkin bukan cara terbaik untuk menjalin hubungan sosial.
Sebaliknya, memahami karakteristik mereka dan bekerja sama untuk mengatasi kelemahan bisa menjadi pendekatan yang lebih konstruktif.
Kesimpulan
Meskipun beberapa orang percaya bahwa weton kelahiran mempengaruhi perangai seseorang, penting untuk tidak langsung menghakimi atau menghindari seseorang hanya berdasarkan weton mereka.
Setiap orang memiliki potensi untuk berkembang dan memperbaiki diri, dan seringkali sifat negatif yang diasosiasikan dengan weton tertentu dapat diatasi dengan upaya yang tepat.