Bela Palestina: Mengapa Tokoh Nasional Indonesia Berbondong-bondong ke Monas?

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
2 Min Read
Bela Palestina: Mengapa Tokoh Nasional Indonesia Berbondong Bondong Ke Monas?
Bela Palestina: Mengapa Tokoh Nasional Indonesia Berbondong Bondong Ke Monas?
- Advertisement -

jfid – Tugu Monas Jakarta menjadi saksi aksi bela Palestina pada hari Minggu ini, dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka Indonesia yang ingin menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi serangan militer Israel.

Aksi ini merupakan panggung bagi para tokoh tanah air, termasuk Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang terkenal dengan komitmennya terhadap isu-isu internasional.

Keberadaan Menteri Marsudi menegaskan dukungan pemerintah Indonesia terhadap perjuangan Palestina.

Turut hadir dalam aksi tersebut adalah Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang menggarisbawahi bahwa isu Palestina bukan sekadar masalah politik, melainkan juga isu agama.

Ad image

Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, memperkuat pesan ini dengan kehadirannya, menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Dalam aksi bela Palestina ini, Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga menyatakan dukungan legislatif terhadap isu ini, memberikan suara kuat dari lembaga legislatif Indonesia.

Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, yang dikenal karena peran pentingnya dalam diplomasi perdamaian, turut serta dalam aksi tersebut, memberikan tambahan dukungan penting dari para tokoh senior Indonesia.

Din Syamsuddin, tokoh Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia, ikut mendukung perjuangan Palestina, menunjukkan bahwa solidaritas datang dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

Terakhir, Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan, hadir dalam aksi ini, menegaskan bahwa isu Palestina akan menjadi bagian integral dari platform politiknya.

Aksi bela Palestina ini diadakan sebagai bentuk protes terhadap serangan militer Israel yang telah menewaskan sekitar 10 ribu warga Palestina.

Aksi yang dimulai sejak pagi pukul 06.00 WIB ini diharapkan menjadi suara keras yang menggema, menuntut perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina yang terus menderita akibat konflik yang berkepanjangan.

- Advertisement -
Share This Article