Jurnalfaktual.id | Momentum Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada tanggal 25 November. KH Unais Ali Hisyam dalam momentum hari guru kali ini harus berbeda dari tahun sebelumnya. Menurutnya, ada Tiga hal yang harus di jadikan prioritas kebijakan pada momen peringatan hari guru tahun ini, yakni Kesejahteraan para guru, sarana pendidikan yang memadai, dan kurikulum yang efektif dan efisien.
“Jika saya terpilih maka, untuk kesejahteraan guru menjadi prioritas saya, Salah satunya dengan upaya menjadikan guru honorer sebagai Aparat Sipil Negara (ASN)” ungkap Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Masih menurutnya, kedua yakni memperbaiki sarana pendidikan agar terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif, serta kualitas kurikulum yang efektif terhadap siswa siswi yang menempuh pendidikan mulai dari SD hingga SMA sederajat.
“Hal ini menjadi penting untuk terus di perhatikan khususnya oleh pemerintah demi pendidikan yang berkualitas” terangnya.
Selain itu, KH Unais Ali Hisyam menjelaskan untuk guru yang bertugas di kepulauan sumenep juga akan diprioritaskan, bahwa guru yang bertugas disana akan di berikan reword sebagai bentuk apresiasi pengabdiannya.
Seiring dengan agenda pemerintah pusat dengan perbaikan kualitas SDM, Dia memaparkan gaji atau upah honorer yang di gaji di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sumenep atau yang rata-rata gajinya Rp. 150 ribu hingga Rp 300 ribu tiap bulannya. Bahwa harus segera di modifikasi agar mutu guru terjamin berbanding lurus dengan kesejahteraannya, tentunya guru dalam hal ini tidak lagi berkerja sampingan untuk memenuhi kebutuhannya.
“Nenurut saya upah tersebut itu tidak manusiawi, menjadi guru bukan perkerjaan yang ringan, dia punya beban moral dalam mencerdaskan anak didiknya. Maka dari itu guru-guru honorer harus berstatus pegawai negeri, itu jelas tugas pemerintah” pungkasnya.
Selain itu, Bakal Calon Bupati Sumenep pada Pilkada 2020 mendatang ini menjelaskan hari guru tidak hanya menjadi momen yang hanya memperingati saja, melainkan bentuk evaluasi bersama terhadap satus guru yang tingkat kesejahteraannya masih jauh panggang dari api.
“Kompetensi guru sangat berdampak terhadap anak didiknya, yang harus di perhatikan pertama ketika saya menjadi pemangku kebijakan adalah kesejahteraannya” imbuhnya.
Laporan: DPP