jfid – Telur asin, makanan yang memiliki rasa gurih dan lembut ini sering menjadi lauk pelengkap dalam menu makan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kenikmatannya, terdapat risiko kesehatan yang mungkin tidak Anda sadari?
Sebutir telur asin bebek sebesar 70 gram ternyata mengandung natrium sebanyak 2.562 mg. Kementerian Kesehatan RI mengatur batas maksimal natrium harian hanya sebesar 2.000 mg per hari atau setara dengan satu sendok garam.
Artinya, mengonsumsi satu butir telur asin saja sudah melewati asupan garam yang dianjurkan, lebih dari seperempat dari batas maksimal.
Risiko Kesehatan dari Konsumsi Telur Asin
Hipertensi
Konsumsi garam berlebih dari telur asin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan garam berlebih ini membuat kadar air tertahan di dalam tubuh. Sebenarnya, air ini nantinya berguna untuk “membilas” kadar natrium berlebih.
Akan tetapi, penumpukan air justru akan menekan jantung dan pembuluh darah. Jantung pun bekerja lebih keras sehingga tekanan darah pun meningkat.
Pembengkakan Tubuh
Asupan garam berlebih bisa menyebabkan jumlah air di dalam tubuh meningkat. Garam dari telur asin yang dikonsumsi nantinya akan beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Natrium mampu menekan aliran air sehingga cairan menumpuk di beberapa bagian tubuh. Efeknya, kaki, tangan, dan perut pun nanti akan membesar dan membengkak atau disebut edema.
Penyakit Kardiovaskular
Jika dikonsumsi berlebihan, bahaya telur asin bisa memicu stroke. Hal ini dikarenakan konsumsi garam berlebih memicu hipertensi sehingga kondisi pembuluh darah menyempit.
Kesimpulan
Telur asin memang lezat dan menggugah selera, namun konsumsi dalam jumlah berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga pola makan seimbang dan mengonsumsi makanan seperti telur asin dengan bijak. Ingatlah selalu, kesehatan adalah harta yang paling berharga.