jfid – Badai magnet ekstrem, fenomena alam yang mengguncang dunia, telah mencapai Indonesia.
Fenomena ini, yang disebabkan oleh aktivitas lontaran massa korona pada 7-9 Mei 2024, telah memicu gangguan navigasi satelit dan radio frekuensi rendah.
Munculnya aurora dengan intensitas rendah di Amerika Serikat, serta pemadaman listrik di seluruh dunia.
Badai Magnet: Apa Itu?
Badai magnet adalah gangguan medan magnet Bumi akibat interaksi dengan angin matahari.
Partikel-partikel ini dibawa oleh angin matahari, yaitu aliran partikel bermuatan yang mengalir keluar dari matahari ke segala arah.
Saat angin matahari bertemu dengan medan magnet bumi, hal itu dapat menyebabkan gangguan yang menciptakan badai magnet.
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia
Badai magnet ekstrem telah memicu gangguan navigasi satelit dan radio frekuensi rendah, munculnya aurora dengan intensitas rendah di Amerika Serikat, serta pemadaman listrik di seluruh dunia.
Jaringan komunikasi berbasis satelit juga digadang-gadang akan terganggu akibat peristiwa tersebut.
Durasi Badai Magnet Ekstrem
Menurut Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan BMKG, Setiyo Ajie, badai magnet ekstrem akan terjadi sampai Minggu (12/5/2024).
Berdasarkan hasil monitoring BMKG dari nilai K Indeks dan A Indeks, puncak badai ekstrem di Indonesia sudah terlewati, yakni pada Sabtu (11/5/2024). Karena itu, skala badai magnet ekstrem ini mulai menurun pada Minggu.
Kesimpulan
Badai magnet ekstrem adalah fenomena alam yang dapat berdampak signifikan pada planet kita, memengaruhi segalanya, mulai dari sistem komunikasi hingga jaringan listrik.
Meski dampaknya cukup signifikan, namun badai ini tidak akan berlangsung selamanya. Menurut BMKG, badai magnet ekstrem ini akan berakhir pada Minggu, 12 Mei 2024.
Meski begitu, kita harus tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan dampak lain yang mungkin muncul.