APPM NTB : Copot Oknum Terduga Pelaku KKN di Kemenag NTB

Lalu Nursaid By Lalu Nursaid
2 Min Read
- Advertisement -


jfid – Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat (APPM-NTB), menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementrian Agama Provinsi NTB, Senin (2/11).

Dalam aksinya, mereka menuntut kepada Inspektorat Jendral Kementrian Agama RI dan Kakanwil Kemenag NTB untuk tidak memberikan ruang dan tempat bagi oknum terduga yang melakukan tindakan KKN di lingkup kemenag NTB.

Menurut Salfian Koorlap aksi, berdasarkan hasil kajian, oknum dengan inisial M. A. F. diindikasi telah melakukan jual beli kuota haji tahun 2019. Jual beli petugas haji Tahun 2018 dan 2019.

“Bahkan, inisial M. A. F. terindikasi kasus asusila ketika menjadi petugas haji Tahun 2018. Sedangkan dengan inisial EM terindikasi dugaan kasus Maladministrasi Buku Kurikulum 13 dan Dana Bos Tahun 2018 ketika menjabat sebagai Kepala Bidang Madrasah dan pernah dipanggil dan diperiksa oleh Polda NTB dan Ombusmand RI Perwakilan NTB,” ungkapnya.

Ad image

Selain itu, Irfan Kilat selaku Koordinator Umum menyampaikan dalam orasi penutupnya bahwa, institusi berlabel Agama ini harus bersih dari sarang Korupsi. “Kami dengan tegas menyatakan sikap agar oknum inisial terduga pelaku KKN di Kementrian Agama Wilayah NTB, agar segera dipertimbangkan untuk tidak diberi jabatan di lingkup Kementerian Agama,” tegasnya.

“Maka, kami dari APPM NTB meminta untuk mencopot oknum terduga pelaku KKN di Kemenag NTB,” kecam Irfan menambahkan.

Kendati demikian, massa aksi ditemui langsung oleh H. Jaelani, Kabag TU Kemenag NTB, dan memberikan apresiasi terhadap masa aksi karena giat ini berjalan dengan damai tanpa anarkis.


Selebihnya ia menuturkan, kami pejabat di Kementrian Agama NTB sangat butuh kritik saran masukan dari segenap jajaran masyarakat NTB agar dapat mengkawal segala bentuk kebijakan di Kementrian Agama NTB.

“Apa yang menjadi tuntutan rekan-rekan akan kami sampaikan ke Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB, agar segera ditinjak lanjuti jika oknum-oknum yang dimaksud benar-benar bermasalah dan dibuktikan secara hukum,” tutupnya.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article