jfid – Otoritas China baru-baru ini mengeluarkan kebijakan yang melarang pegawai negeri menggunakan iPhone atau merek HP asing lainnya. Aturan ini diumumkan kepada para stafnya oleh para petinggi China, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal. Perintah tersebut telah disampaikan dalam beberapa minggu terakhir, meskipun belum ada kejelasan mengenai sejauh mana skala kebijakan ini akan diterapkan, menurut Reuters pada Rabu (6/9/2023).
Pelarangan ini datang menjelang peluncuran seri iPhone 15 terbaru oleh Apple yang akan digelar pekan depan. Tindakan ini mencerminkan upaya pemerintahan Joe Biden untuk menghalangi pegawai negeri agar tidak membeli iPhone terbaru, dan sekaligus menambah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China.
China adalah pasar terbesar bagi produk iPhone, dengan seperlima dari total penjualan iPhone berasal dari negara tersebut. Meskipun pelarangan yang baru diumumkan oleh otoritas China masih berskala kecil, namun potensi dampaknya pada bisnis Apple di masa depan dapat menjadi besar jika kebijakan ini diperluas.
Selama ini, Apple telah menjadikan China sebagai salah satu pasar utamanya. Pasar dengan populasi besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, China menjadi pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan teknologi sebesar Apple. Namun, pelarangan terbaru ini menimbulkan ancaman bagi bisnis Apple di China.
Selain itu, pasar smartphone di China merupakan pasar yang sangat kompetitif, dengan banyak merek lokal yang bersaing ketat. Pelarangan ini juga membuka peluang bagi merek lokal untuk meningkatkan pangsa pasar mereka di negara tersebut.
Selain pelarangan terhadap penggunaan iPhone, toko aplikasi mobile di China juga mulai menerapkan standar baru bagi pengembang yang ingin meluncurkan aplikasi mereka di perangkat HP China, seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo, mengikuti ketentuan yang diumumkan oleh pemerintahan Xi Jinping beberapa bulan yang lalu. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menyaring aplikasi mobile yang dapat diakses oleh warga China dan memastikan bahwa hanya aplikasi yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang dapat beredar di negara tersebut.
Semua kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintahan Xi Jinping serius dalam mengatur industri teknologi di negaranya, termasuk penggunaan merek HP asing dan aplikasi mobile. Dengan pelarangan dan standar baru ini, China berusaha menjaga kontrol terhadap teknologi yang digunakan oleh warganya.