jfid – Sedekah dan money politic adalah dua hal yang sering kali dikaitkan dalam konteks politik di Indonesia. Kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda, namun sering kali disalahgunakan oleh para politisi untuk mempengaruhi pilihan pemilih. Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara sedekah dan money politic? Bagaimana Islam memandang praktik-praktik ini? Dan bagaimana kita sebagai masyarakat bisa membedakan antara sedekah yang tulus dan money politic yang licik?
Pengertian Sedekah dan Money Politic
Sedekah adalah pemberian seseorang atau suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhan maupun kepentingan orang atau kelompok lain semata-mata karena mengharap ridho dari Tuhan Yang Maha Esa dan tanpa diiringi tendensi apapun⁶. Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan oleh Islam, karena dapat membersihkan harta, menyucikan jiwa, dan mendatangkan berkah. Sedekah juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama.
Money politic adalah segala bentuk pemberian uang atau materi lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi pilihan mereka dalam sebuah pesta demokrasi, baik pemilihan presiden, kepala daerah, maupun legislatif⁷. Money politic adalah salah satu bentuk korupsi politik yang melanggar hukum dan etika, karena dapat merusak kualitas demokrasi, menghancurkan hak asasi manusia, dan menimbulkan ketimpangan sosial. Money politic juga merupakan salah satu cara untuk mengejar kekuasaan, kepentingan, dan keuntungan pribadi atau kelompok dengan mengorbankan kepentingan umum.
Pandangan Islam Terhadap Sedekah dan Money Politic
Islam memiliki pandangan yang sangat jelas dan tegas terhadap sedekah dan money politic. Islam mengajarkan bahwa sedekah adalah suatu kebajikan yang harus dilakukan oleh setiap muslim, karena dapat mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan iman, dan membantu sesama. Islam juga menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang bersedekah dengan ikhlas dan tanpa riya. Allah berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Sedangkan money politic adalah suatu kejahatan yang harus dihindari dan dilarang oleh setiap muslim, karena dapat menjauhkan diri dari Allah, merendahkan martabat, dan merugikan orang lain. Islam juga mengancam siksa yang pedih bagi orang yang melakukan money politic, baik yang memberi, yang menerima, maupun yang menjadi perantara. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ يَعْنِي الَّذِي يَمْشِي بَيْنَهُمَا
Artinya: “Dari Tsaubân, dia berkata, ‘Rasulullah SAW melaknat pemberi suap, penerima suap, dan perantaranya, yaitu orang yang menghubungkan keduanya.'” (HR. Ahmad)⁷
Cara Membedakan Antara Sedekah dan Money Politic
Untuk dapat membedakan antara sedekah dan money politic, kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
Niat. Sedekah dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah, tanpa mengharapkan imbalan atau balasan dari manusia. Sedangkan money politic dilakukan dengan niat yang buruk dan tidak jujur untuk mempengaruhi atau membeli suara pemilih demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Waktu. Sedekah dilakukan kapan saja dan dimana saja, tanpa terikat oleh waktu tertentu. Sedangkan money politic dilakukan menjelang atau saat pesta demokrasi berlangsung, dengan tujuan untuk memanipulasi hasil pemilihan.
Sasaran. Sedekah dilakukan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa membedakan agama, suku, ras, atau golongan. Sedangkan money politic dilakukan kepada pemilih yang dianggap potensial, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti daerah, latar belakang, atau preferensi politik.
Bentuk. Sedekah dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti uang, barang, jasa, ilmu, senyum, doa, atau lainnya. Sedangkan money politic dilakukan dalam bentuk uang atau materi lainnya yang bernilai ekonomis, seperti sembako, beras, gula, minyak, atau lainnya.
Dampak. Sedekah dilakukan dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi penerima, seperti membantu memenuhi kebutuhan, meringankan beban, atau meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan money politic dilakukan dengan risiko dapat memberikan dampak negatif bagi penerima, seperti menurunkan kualitas demokrasi, menghilangkan hak pilih, atau menimbulkan ketergantungan.
Kesimpulan
Sedekah dan money politic adalah dua hal yang berbeda dan bertolak belakang. Sedekah adalah suatu kebajikan yang dianjurkan oleh Islam, sedangkan money politic adalah suatu kejahatan yang dilarang oleh Islam. Kita sebagai masyarakat harus bisa membedakan antara sedekah dan money politic, agar tidak terjebak dalam praktik-praktik yang merusak demokrasi dan merugikan bangsa. Kita juga harus berani menolak dan melawan money politic, serta memilih pemimpin yang berintegritas, kompeten, dan amanah.