Anggota DPR-RI Komisi IV, Sambangi Kantor Berita Jurnalfaktual.id

jfid By jfid
5 Min Read
Dari kiri, Deni Puja Pranata, pimpinan redaksi jurnalfaktual.id dan foto kanan, Slamet Ariyadi, Anggota DPR-RI Komisi IV. Berjabat tangan tanda persahabatan (Foto: Rasyiqi)
Dari kiri, Deni Puja Pranata, pimpinan redaksi jurnalfaktual.id dan foto kanan, Slamet Ariyadi, Anggota DPR-RI Komisi IV. Berjabat tangan tanda persahabatan (Foto: Rasyiqi)
- Advertisement -

Jurnalfaktual.id | Anggota DPR-RI Komisi IV Dapil XI, Slamet Ariyadi, kunjungi kantor berita jurnalfaktual.id. Di Jl. Perum Gedungan Permai, No. 5-6, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Minggu (24/11/2019).

Ditanya soal maksud kedatangannya? Slamet Ariyadi, memang mengangendakan berkunjung ke Kantor Berita jurnalfaktual.id, untuk menemui Pimpinan Redaksi jurnalfaktual.id (Deni Puja Pranata).

“Saya datang ke kantor jurnalfaktual.id untuk mengucapkan selamat pada Abang saya. Yang telah meraih penghargaan Anugrah Sastra Litera 2019. Mas Deni adalah Abang saya, mas Deni adalah teman berdiskusi saya. Setelah saya mendengar mas Deni mendapat Anugerah Sastra Litera 2019, saya kangen untuk menemuinya,” terang Anggota DPR-RI Komisi IV tersebut.

Slamet Ariyadi menambahkan, jika dirinya telah lama mengenal Pimpinan Redaksi jurnalfaktual.id, Deni Puja Pranata. Semasa kuliah di Universitas Trunojoyo Madura, Slamet Ariyadi adalah sahabat dekat Deni Puja Pranata. Selanjutnya, Slamet Ariyadi, menjelaskan kisah persahabatannya dengan pimpinan redaksi jurnalfaktual.id.

Ad image

“Saya tau persis kiprah mas Deni, sejak masa kuliah, ia seorang aktivis pers yang kritis. Bahkan, semasa kuliah ia telah dikenal sebagai sosok sastrawan muda Madura. Saya ingat betul, perkataan Dekan Fisib kala itu pak Surya, pak Suryo mengatakan, jika si Deni itu, kelak akan menjadi pengganti D. Sawawi Imron,” jelas Slamet Ariyadi.

Slamet Ariyadi mengaku, jika dirinya menyukai puisi. Slamet Ariyadi, suka puisi karena persahabatannya dengan Deni Puja Pranata.

“Saya suka membaca puisi, karena berteman dengan mas Deni. Hingga saat ini, masih saya ingat puisi-puisi mas Deni. Seperti puisi nakalnya “Aku Ingin Kawini Seribu Pelacur” atau puisi berjudul “Dolly”. Para Dosen-dosen di UTM pun banyak yang menyukai puisi mas Deni,” Imbuh Slamet Ariyadi, Anggota DPR-RI yang dikenal sederhana itu.

Disela-sela kunjungan Slamet Ariyadi ke kantor berita jurnalfaktual.id, Deni Puja Pranata dan Slamet Ariyadi tampak terlihat santai berdiskusi. Keduanya, membicarakan kondisi Madura dan arah pembangunan Madura jangka panjang.

Ruang Dialog Slamet Ariyadi, anggota DPR-RI dan Deni Puja Pranata, Pimpinan Redaksi jurnalfaktual.id di kantor berita jurnalfaktual.id (Foto: Rasyqi)

Di lain hal, Deni Puja Pranata saat ditanya soal bagaimana persahabatannya dengan Slamet Ariyadi. Deni mengatakan, jika melihat Slamet Ariyadi Sebagai sosok sintesa Amin Rais muda dan Gusdur muda, “itu sudah saya tulis, dalam catatan perjalanan Politisi Slamet Ariyadi,”. tutur Deni.

Dan berikut, pandangan Deni Puja Pranata pada sosok Slamet Ariyadi, sebagaimana dilansir dari jurnalfaktual.id

Sintesa Gusdur Muda dan Amin Rais Muda

Madura yang secara kultural mayoritas NU, adalah realitas nyata. Namun, mengagetkan banyak orang, Slamet Ariyadi yang berangkat dari kendaraan PAN  (Muhammadiyah) dan melenggang mulus ke Senayan.

Slamet yang masih muda dan bukan dari keluarga priyai, dipertanyakan banyak orang soal keseriusan pencalonannya. Namun hal itu terbantahkan dengan sendirinya, ketika suara sah Slamet Ariyadi mencapai 133.495.

Kompas.com merilis, jika perolehan suara Slamet Ariyadi melebihi ketua umum PAN. Zulkifli Hasan dengan urutan kelima terbanyak PAN ada nama Zulkifli Hasan. Ketua Umum PAN yang juga Ketua DPR ini maju lewat daerah pemilihan Lampung.

Besan Amien Rais ini meraih 132,039 suara di dapil yang meliputi Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan, Kab. Pesawaran, Kab. Pesisir Barat, Kab. Pringsewu, Kab. Tanggamus, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro. Dilansir dari Kompas.com (6/10/2019).

Sungguh sangat sulit, Madura yang secara kultural Nahdiyin dan Slamet Ariyadi yang berangkat dengan Alat politik PAN bisa melenggang mulus.

Bagaimana tidak, Ruba’i anggota DPR-RI periode 2009-2014 gagal untuk melenggang kembali ke Senayan pada periode 2014-2019 melalui PAN. Dan Slamet Ariyadi yang dibesarkan dari lingkungan pesantren, ia secara pribadi melebur dan membangun kekuatan politik di jalur yang sulit.

Slamet Ariyadi adalah sintesa dari Gusdur Muda dan Amin Rais muda. Pandangan politik Slamet Ariyadi yang kritis terhadap sesuatu seperti terlihat sebagai Amin Rais muda yang bicara panjang soal Reformasi.

Semasa mahasiswa, Slamet tercatat sebagai Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Mahasiswa yang lantang bicara soal ketidakadilan. Mengingatkan kembali pada seorang Amin Rais muda.

Dan Slamet Ariyadi yang lahir dari latar pendidikan pesantren, kepatuhannya pada Ulama dan Kiyai, Slamet seperti menjelma sosok Gusdur muda. Kontruksi berfikir Nahdiyin itulah, Slamet tampak seperti Gusdur muda.

Saya sangat menyukai, bagaimana kesederhanaan seorang Gusdur. Kala itu, Gusdur muda, dengan berpakaian sarung, Gusdur bertemu dengan tokoh-tokoh Dunia. Dan aura itu, saya melihat dalam diri Slamet Ariyadi.

Laporan: Rasyiqi



- Advertisement -
Share This Article