jfid – Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara adidaya yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia. Tidak hanya itu, AS juga memiliki banyak pangkalan militer yang tersebar di berbagai belahan dunia, baik di dalam maupun di luar negerinya.
Menurut laman Militerbase, AS memiliki setidaknya 27 negara dan wilayah teritorial yang menjadi lokasi pangkalan militer mereka.
Jumlah ini belum termasuk pangkalan militer rahasia yang dimiliki AS, seperti di Arab Saudi dan Israel.
Salah satu negara yang menjadi tempat pangkalan militer terbanyak AS adalah Afghanistan.
Namun, semua pangkalan militer di sana sudah ditinggalkan oleh AS, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Sementara itu, pangkalan militer AS di Bahrain masih beroperasi dan tidak mengalami gangguan.
Namun, AS harus waspada terhadap ancaman dari Iran, yang sudah memberi isyarat untuk menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah, jika ibu kota Iran, Teheran, diinvasi.
Pangkalan militer AS di dunia memiliki berbagai fungsi, mulai dari latihan, operasi, intelijen, hingga logistik.
Dengan memiliki pangkalan militer di berbagai negara, AS dapat memperluas pengaruhnya dan menjaga keamanan nasionalnya.
Namun, keberadaan pangkalan militer AS di dunia juga menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, baik dari negara tuan rumah, negara tetangga, maupun organisasi internasional.
Beberapa isu yang sering muncul adalah pelanggaran hak asasi manusia, pencemaran lingkungan, hingga intervensi politik.