Lombok Tengah, – Ribuan dukungan masyarakat terhadap perubahan nama bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) antusias menggelar aksi di depan Kantor Bupati Lombok Tengah. 21/11/2019.
Antusiasme massa aksi yang begitu luar biasa meski berada di tengah aspal dan teriknya matahari menjadi sebuah keuntungan bagi seorang perempuan paruh baya yang bernama Nur Alias Inak Maliki, Warga Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Menurut Nur alias Inak Maliki, momen ini dia manfaatkan untuk Mengais rezeki.
“kesempatan ini sangat baik sebab ramai, dan terik matahari, pikiran saya pasti mereka membutuhkan semacam penyejuk dahaga, ya pilihannya es kelapa muda” sebutnya.
Mondar-mandir di tengah kerumunan massa yang mendukung perubahan nama Bandara, pedagang berusia 43 tahun ini terus menenteng dagangannya selama aksi, sambil menawarkan barang dagangannya kepada para pengunjuk rasa.
“Alhamdulillah. Belum saya hitung tapi yang jelas beda dari hari biasa,” ungkap wanita paruh baya tersebut.
Ia mengaku ketiban durian runtuh apabila ada aksi.
“seperti ketiban durian runtuh rizkinya, karena biasanya barang dagangan yang sebegini banyak di sini saya biasanya jualan sampai sore, tetapi kalau ada aksi begini, langsung habis” cetus Inak Maliki.
Saat aksi damai hari ini, ia membaur dengan peserta unjuk rasa. Walhasil, kantongnya cukup tebal hari ini.
“Alhamdulilah, biasanya cuma Rp 100 ribu saya seharian sampai malam, tapi mudahan bisa sampai Rp 300 ribu,” ucapnya.
Inaq Maliki menyebut, pembelinya bukan hanya dari peserta unjuk rasa tapi juga TNI dan Polri yang beristirahat di kawasan Kantor Bupati Lombok Tengah.
Melihat peningkatan omzet dan keuntungan yang didapat, Nur alias Inaq Maliki mengaku ingin supaya ada demo setiap hari.
“Saya mau jualan lagi. Kebetulan rumah deket dekat dari sini jadi kalau habis ngambil. Kalau lihat untung hari ini sih maunya sih demo setiap hari,” tutup Inaq Maliki sembari tersenyum.
Laporan: Muh Rizwan