“Jokowi berusaha mengambil jalan tengah, antara menolak dan menerima pengungsi Rohingya. Dia tidak mau menutup pintu, tapi juga tidak mau membuka lebar-lebar. Dia ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang beradab, tapi juga tidak mau mengorbankan kepentingan nasional,” kata Arbi.
Sementara itu, para pengungsi Rohingya yang berada di Aceh mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang telah memberikan bantuan dan perlindungan kepada mereka.
Mereka berharap dapat segera mendapatkan solusi permanen, baik itu kembali ke Myanmar dengan jaminan keamanan dan kewarganegaraan, atau mendapatkan tempat tinggal baru di negara ketiga.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia yang telah menyelamatkan kami dari laut. Kami juga berterima kasih kepada UNHCR dan IOM yang telah membantu kami. Kami berharap dapat segera mendapatkan solusi permanen, karena kami tidak tahu sampai kapan kami harus hidup sebagai pengungsi,” ucap salah seorang pengungsi Rohingya yang enggan disebut namanya.
