Adu Kuat “Tiga Bakal Calon Bupati Sumenep”

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
- Advertisement -

Oleh: Kiai Imam Haromain, S.Ag, M.Pd.

jf.id – 2020 ada pilkada serempak. Diantaranya termasuk sumenep. Lobi-lobi partai sudah mulai jalan. Sebagian bahkan sudah membuka pendaftaran. Diantara partai yang membuka pendaftaran adalah PKB, Nasdem dan Gerindra. Partai lainnya wait and see. Masih lihat-lihat dulu, mana calon yang potensial. Potensial dilihat dari peluang menang dan kekuatan logistik.

Setidaknya ada tiga nama yang nampak peluangnya cukup besar untuk bertarung di pilkada Sumenep tahun depan. Tiga nama itu adalah Donny M Siradj, Achmad Fauzi dan Fatah Yasin.

Peluang ini dapat dilihat dari tiga hal. Pertama, tiket partai. Donny M Siradj telah mendaftar ke PKB, Nasdem dan Gerindra. Tidak saja di tingkat kabupaten dan propinsi, Pendiri Yayasan Milenial Madura (YMM) ini kabarnya juga sudah menjalani screening oleh pengurus pusat di tiga partai tersebut. PPP, khususnya pengurus pusat juga kabarnya telah membuka pintu buat Donny untuk maju melalui PPP.

Ad image

Selain Donny, ada Achmad Fauzi. Wakil bupati ini juga telah mengantongi tiket dari PDIP. PDIP kabupaten Sumenep punya lima kursi. Perlu tambahan lima kursi lagi untuk bisa maju menjadi calon bupati Sumenep. Achmad Fauzi harus kerja keras untuk dapat tambahan kursi.

Selain kedua tokoh muda di atas, juga muncul nama Fatah Yasin. Kabarnya ada beberapa partai yang berminat untuk memberi tiket kepada mantan kepala Dishub Jawa Timur ini.

Kedua, faktor logistik. Tak dapat dipungkiri, pilkada butuh biaya tidak kecil. Di Sumenep kabarnya setiap calon mesti menyiapkan dana sekitar 30-an miliar rupiah. Sangat besar untuk ukuran ekonomi warga Sumenep. Ketiga bakal calon di atas dianggap yang paling siap soal dana.

Donny adalah putra Madura yang lama berkarir profesional di berbagai perusahaan multinasional papan atas. Sebagai pejabat dan pimpinan perusahaan multinasional selama puluhan tahun, tak perlu diragukan soal kemampuannya menyiapkan logistik yang dibutuhkan untuk maju sebagai calon bupati. Belum lagi dukungan keluarga, kolegialnya.

Begitu juga dengan Achmad Fauzi. Lima tahun menjadi wakil bupati tentu lebih siap terkait soal logistik untuk maju sebagai calon bupati. Belum lagi jaringan pengusaha lokal yang selama ini telah terbina hubungannya melalui beragam kerjasama dan proyek kabupaten. Hampir tak ada pemimpin daerah yang tak mendapatkan dukungan logistik dari para pengusaha. Soal ini, Achmad Fauzi paling siap.

Bagaimana dengan Fatah Yasin? Kiprahnya sebagai salah seorang pejabat di Jawa Timur selama puluhan tahun telah membuat lelaki asal Madura ini tak diragukan kesiapannya untuk maju di pilkada Sumenep, khususnya terkait dengan dana politik. Sejumlah partai kabarnya sudah melirik tokoh yang saat ini menjabat sebagai kepala Bakorwil Pamekasan Madura ini diantaranya karena kesiapan logistik yang dimiliki oleh Fatah Yasin.

Ketiga, terkait soal dukungan masyarakat. Ini penting mengingat bahwa calon harus menunjukkan hasil survei di awal. Bagi partai, ini akan jadi prioritas dalam mempertimbangkan para bakal calon. Sebab, parpol akan berupaya untuk mengusung tokoh yang dianggap potensi kemenangannya paling besar. Indikator yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah dukungan dan logistik.

Donny kabarnya telah mendapat restu dari sejumlah kiai sepuh di Sumenep. Diantara kiai sepuh itu adalah K. H. Muqsith Idris. Juga mendapat dukungan dari kiai Ali Fikri Warits, pengasuh pesantren An-Nuqayah. Pesantren tua yang memiliki santri tak kurang dari 9000 orang. Belum lagi alumni yang jumlahnya ditaksir berjumlah jutaan.

Restu dan dukungan kiai sepuh ini menjadi berkah bagi Donny jika nanti maju di pilkada Sumenep. Sebab, dalam tradisi pesantren, para santri akan sami’na wa atha’na pada kiai. Termasuk dalam pilihan politiknya.

Sedangkan Achmad Fauzi adalah wakil bupati Sumenep saat ini. Tentu sudah punya pendukung sejak menjadi calon wakil bupati lima tahun lalu. Apakah para pendukung Achmad Fauzi masih setia, itu sangat bergantung kepada kinerja Achmad Fauzi selama jadi wakil bupati.

Selain pendukung, Achmad Fauzi dalam posisinya sebagai penguasa, ia bisa menggunakan jalur bahkan fasilitas kekuasaan untuk memperbesar dukungan kepadanya. Di sinilah keuntungan Achmad Fauzi dibanding bakal calon yang lain.

Tak kalah dukungan dengan kedua tokoh di atas, Fatah Yasin juga punya nama yang tak kalah populer. Setidaknya di kalangan elit politik, karena Fatah Yasin lama menjadi pejabat di pemerintahan. Dalam politik, popularitas itu modal awal sebelum disukai lalu diterima oleh calon pemilih. Setidaknya, Fatah Yasin sudah punya modal awal sebagai tokoh yang dikenal oleh masyarakat Sumenep Madura. Tinggal bagaimana menjadikan popularitas ini untuk bisa diterima dan akhirnya dipilih oleh masyarakat Madura.

Dari sejumlah indikator di atas, ketiga bakal calon bupati Sumenep ini yaitu Donny M Siradj, Achmad Fauzi dan Fatah Yasin punya peluang sama. Tinggal bagaimana kemampuan mereka mengambil hati parpol dan simpati rakyat.

Sumenep, 25 desember 2019

Tentang Penulis: Kiai Imam Haromain, S.Ag, M.Pd. Seorang Cendikiawan Muslim Madura. Dan seorang Guru yang banyak melahirkan para Intelektual di Madura.

[totalpoll id=”24568″]

- Advertisement -
Share This Article