Achmad Fauzi Wongsoyudo Terima Anugerah Bapak Moderasi dari FKUB Sumenep

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
3 Min Read
Achmad Fauzi Wongsoyudo Terima Anugerah Bapak Moderasi dari FKUB Sumenep (Ilustrasi)
Achmad Fauzi Wongsoyudo Terima Anugerah Bapak Moderasi dari FKUB Sumenep (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) kabupaten Sumenep berikan anugerah bapak Moderasi ummat beragama untuk Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsoyudo. Senin (26/8/2024) di lapangan kesenian gotong royong, kota Sumenep. 

Anugerah Tokoh Moderasi ummat beragama yang diberikan pada Achmad Fauzi Wongsoyudo dikemas dengan pagelaran seni dan budaya antar ummat beragama. Penampilan seni tari rohani dari Ummat Kristen Katolik dan Protestan, serta ummat Islam. 

Ketua FKUB kabupaten Sumenep RKH. Achmad Qusairi menyampaikan jika seni merepresentasikan nilai-nilai keberagaman bagi Ummat beragama. “Dengan seni dan budaya menciptakan irama dan nada yang terdengar enak bagi orang yang mendengarkan,” tukas RKH. Achmad Qusairi. 

RKH. Achmad Qusairi menambahkan, jika Sumenep memiliki kampung toleransi ummat beragama satu-satunya di Madura. Maka dari itu, kami memberikan anugerah kepada Bupati Achmad Fauzi sebagai bapak moderasi beragama. 

Ad image

Achmad Fauzi Wongsoyudo mengutarakan, jika tugasnya hanya melanjutkan toleransi yang sudah dilakukan para pemimpin terdahulu. 

“Toleransi beragama di kabupaten Sumenep sudah ada sejak Sultan Abdurrahman, di mana tempat makam orang Islam dan non Muslim sudah ditentukan. Pemimpin yang mendahului kita adalah pemimpin hebat,” terang Achmad Fauzi Wongsoyudo pada jurnalfaktual.id. Senin (26/8/2024). 

Ke depan, Bupati Achmad Fauzi memprogramkan areal pemakaman, bagi ummat beragama. “Toleransi beragama itu bukan hanya urusan kehidupan namun urusan kematianpun diurus. Selain kita saling menghargai keyakinan antara satu dan yang lain” tuturnya. 

Achmad Fauzi Wongsoyudo menambahkan, jika Toleransi di kabupaten Sumenep itu, mungkin sudah sejak 700 tahun silam. Etnis Cina, Arab, sudah ada ratusan tahun lalu dan itu diberikan tempat oleh para Raja di Sumenep. Itu berarti, kita sudah menjalani kehidupan toleransi sejak lama. 

Khairul Umam selaku ketua pelaksana panitia pagelaran seni budaya dan penganugerahan bapak moderasi beragama memberikan pertanggungjawaban pada hadirin tamu undangan. 

“Tujuan dari kegiatan ini adalah. Kampanye toleransi antar ummat beragama. Dan Penguatan kerukunan antar beragama sampai tingkat desa. Sumber dana pelaksanaan dari acara ini berasal dari FKUB,” ujar Khairul Umam. 

Khairul Umam menambahkan, jika Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak setiap orang untuk memilih keyakinan dan cara hidup yang mereka anut. Moderasi beragama juga merupakan upaya untuk memoderasi penganut agama agar tidak terjebak pada dua kutub ekstrem, baik yang terlalu ketat atau yang terlalu longgar.

- Advertisement -
Share This Article