Achmad Fauzi tak Lagi Spesial di Pilkada Sumenep 2024

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
3 Min Read
Bupati Sumenep Achmad Fauzi berpose dengan Lukisan karya M Agus Purnomo
Bupati Sumenep Achmad Fauzi berpose dengan Lukisan karya M Agus Purnomo
- Advertisement -

jfid – Kehadiran Bupati Achmad Fauzi di Pilkada Sumenep 2024 tak lagi spesial. Pasalnya, hingga per 10 Juli, tak ada figur yang dianggap mampu menandingi nama Wongsoyudo itu (sumber: hasil riset dari obrolan di warung kopi). 

Menoleh ke belakang, saat Pilkada 2020 ada sosok kuat Fatah Jasin yang dianggap mampu mengalahkan pasangan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah. Dinamika politik terasa hangat, ada berbagai dialektika tentang pembangunan dan artikulasi kepemimpinan. Hingga tim sukses saling lapor melapor ke kepolisian atas nama UU ITE. 

Pilkada Sumenep 2024, PDIP ditimpa durian runtuh. Tercatat, pertanggal 20 Mei 2024, Desk Pilkada Sumenep DPC PDIP Sumenep menerima 9 pendaftar bakal calon wakil bupati Sumenep. Ibarat pesawat Air Line, PDIP penuh dengan calon penumpang yang ingin tiket promo liburan. 

Turbulensi politik DPC PDIP sebagaimana pesawat kelebihan muatan. Jika pilot tidak lihai mengatur ritme penerbangan, maka siap-siap untuk jatuh di atas gunung api penuh lahar memerah. 

Ad image

20 Juli kemarin, Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan jika PDIP tak menginginkan Pilgub Jatim jadi bumbung Kosong. Artinya ada hal menyiratkan jika pintu gerbang Achmad Fauzi maju di Pilgub Jatim terbuka lebar. 

Beberapa hentakan politis keluar dari maestro lagu-lagu Madura itu (Achmad Fauzi). Di detik.com, Bupati Sumenep mengutarakan isi hatinya dengan sangat politis, yang memberikan efek simpati pada publik Jawa Timur, sebagaimana ia katakan:

 “Apakah saya layak maju di Pilgub Jatim,” 

Ungkapan Achmad Fauzi secara politis membangun imajinasi publik Jawa Timur dengan simbolisme “adeb asor”, jika dirinya rendah hati. Di satu sisi, PDIP mengalami kebuntuan akal dengan kekuatan buldoser Khofifah-Emil. 

Jika 2 Kyai Bersatu Maju di Pilkada Sumenep 2024, Mampukah Robohkan Banteng? 

Lantas, siapa dua nama kyai itu? Dari nama-nama yang memiliki label Kyai, sebut saja Kyai Ali Fikri dan Kyai Unais Ali Hisyam. Keduanya memiliki simbol perlawanan politik terhadap kekuatan banteng di kabupaten Sumenep. 

Kyai Ali Fikri maju di Pilkada 2020 mendampingi Fatah Jasin dan Kyai Unais sebagai kontestan atau petarung di 2020 untuk melawan Achmad Fauzi, namun Kyai Unais gagal maju karena tak mendapat rekom partai. 

Dua sosok kyai tersebut memiliki kekuatan dan simbol perlawanan politik dari genre  pesantren yang memiliki modal sosial. Namun, dua tokoh kyai tersebut dipandang lemah dari sisi kapital politik. 

Karena bukan rahasia umum, kost pilkada setidaknya atau sekurang-kurangnya menghabiskan 17 kamar apartemen kelas VIP. 

Sepertinya, pilkada 2024 Achmad Fauzi tak memiliki lawan yang sepadan. Semisal, wakil Achmad Fauzi sandal jepit, pasangan Achmad Fauzi dan sandal jepit dipastikan menang di Pilkada 2024.

- Advertisement -
Share This Article