jfID – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy mengajak masyarakat menerapkan ninlai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy saat melaksanakan kegiatan Silaturahim dan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Yayasan Pendidikan Sirojul Ulum Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Jum’at (18/9) kemarin.
Kegiatan yang dihadiri Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Wanita se-desa Tanak Awu berlangsung dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
Abah Ismy panggilan akrabnya, dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal penting terkait persatuan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, Pancasila merupakan satu komitmen bersama, kesepakatan dari seluruh golongan masyarakat di Indonesia. Serta semua sepakat bahwa dasar hidup berbangsa dan bernegara adalah Pancasila.
“Maka wajib bagi warga negara Indonesia untuk menjalankan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Salah satu cara pengimplentasian Pancasila dalam kehidupan menurut Senator NTB ini adalah beribadah dengan baik menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
“Ini merupakan implementasi secara langsung dari Sila pertama dari Pancasila” tegas Abah Ismy
“Pengamalan Pancasila juga dapat dimaknai dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusaian, tidak boleh membeda-bedakan atau mengelompokkan seseorang berdasarkan suku, ras, agama dan pangkat/golongan,” sambungnya.
Selanjutnya, dalam materi sosialisasi yang disamapaikan Abah Ismy bahwa setiap rakyat indonesia wajib mempercayai Tuhan yang maha esa, sehingga ajaran yang tidak mengakui tuhan seperti komunisme, ateisme, dan sejenisnya tidak memiliki tempat di negara ini.
Senator yang terpilih lagi mewakili NTB pada pemilu 2019 menjelaskan bahwa arus informasi begitu masif di era revolusi industri 4.0 ini, dari informasi yang baik, positif, bermanfaat sampai dengan informasi yang tidak baik, negatif, dan tidak bermanfaat menghiasi arus informasi terutama di medsos.
“Maka disinilah kita harus dapat menyaring informasi tersebut, supaya kerukunan, kedamaian tidak terganggu oleh informasi yang tidak jelas. Dengan apa kita menyaringnya? tentunya dengan Pancasila sebagai kata kuncinya,” ajaknya.
“Sekali lagi, Kita tidak boleh terpengaruh oleh isu-isu diluar yang tidak bertanggung jawab, kita harus memperivikasinya sehingga Kita sebagai Bangsa yang Besar tidak bisa terpecah belah bila tetap berpegang teguh pada Pancasila,” Abah Ismy menambahkan.