6 Fakta Unik Film Killers of the Flower Moon yang Jarang Diketahui

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
Killers Of The Flower Moon: Kisah Nyata Pembunuhan Suku Osage Yang Dibawa Ke Layar Lebar Oleh Martin Scorsese
Killers Of The Flower Moon: Kisah Nyata Pembunuhan Suku Osage Yang Dibawa Ke Layar Lebar Oleh Martin Scorsese
- Advertisement -

jfid – Film terbaru dari sutradara pemenang Oscar Martin Scorsese, Killers of the Flower Moon, adalah salah satu film yang paling dinantikan di tahun 2023.

Film ini diadaptasi dari buku non-fiksi berjudul sama karya David Grann, yang menceritakan kisah nyata tentang pembunuhan suku Osage yang terjadi di Oklahoma pada tahun 1920-an.

Berikut adalah 6 fakta unik tentang film ini yang mungkin belum Anda ketahui:

7 Tahun Pengembangan

Film ini menghabiskan waktu pengembangan selama 7 tahun

Ad image

Scorsese pertama kali tertarik untuk membuat film ini setelah membaca buku Grann pada tahun 2016. Ia kemudian mengajak Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro, dua aktor favoritnya, untuk bergabung dengan proyek ini.

Namun, film ini mengalami banyak kendala dalam proses pengembangan, mulai dari masalah anggaran, lokasi syuting, hingga pandemi Covid-19. Film ini baru mulai syuting pada April 2021 dan selesai pada Agustus 2021.

Berdasarkan Kisah Nyata

Film ini berdasarkan pada kisah nyata tentang pembunuhan suku Osage yang terjadi di Oklahoma pada tahun 1920-an

Suku Osage adalah salah satu suku asli Amerika yang tinggal di Oklahoma. Pada awal abad ke-20, mereka menemukan bahwa tanah mereka kaya akan minyak bumi. Hal ini membuat mereka menjadi beberapa orang terkaya di dunia pada tahun 1920-an.

Namun, kekayaan mereka juga menarik perhatian orang-orang kulit putih Oklahoma yang ingin merampas hak-hak dan kekayaan mereka.

Mulai dari tahun 1921 hingga 1926, lebih dari 60 anggota suku Osage dibunuh dengan cara-cara yang mengerikan, seperti diracun, ditembak, atau dibom. Pembunuhan ini kemudian dikenal sebagai “Reign of Terror” atau “Osage Indian Murders”.

Diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Lily Gladstone

Film ini mengikuti kisah Ernest (diperankan oleh Leonardo DiCaprio) dan Mollie (diperankan oleh Lily Gladstone) Burkhart

Salah satu korban pembunuhan suku Osage adalah Anna Brown, adik perempuan Mollie Burkhart, seorang wanita Osage yang menikah dengan Ernest Burkhart, seorang pria kulit putih Oklahoma.

Film ini mengikuti kisah cinta dan konflik antara Ernest dan Mollie, serta bagaimana mereka terlibat dalam salah satu konspirasi penutupan terbesar sepanjang masa di Amerika. DiCaprio dan Gladstone dipuji atas akting mereka yang mengesankan dalam film ini.

Konspirasi Terbesar Sepanjang Masa di Amerika

Film ini mengeksplorasi bagaimana kekayaan minyak Osage yang tiba-tiba memicu keterlibatan jahat dari orang-orang kulit putih Oklahoma yang merampas kekayaan Osage dan berpartisipasi dalam salah satu konspirasi penutupan terbesar sepanjang masa di Amerika

Film ini tidak hanya menampilkan aksi-aksi pembunuhan yang brutal, tetapi juga menyoroti bagaimana sistem hukum dan pemerintahan Amerika gagal melindungi hak-hak suku Osage. Banyak orang kulit putih Oklahoma yang menjadi wali atau pengurus bagi anggota suku Osage, dengan alasan bahwa mereka tidak mampu mengurus kekayaan mereka sendiri.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengendalikan dan mencuri uang dan properti dari suku Osage. Selain itu, banyak pula orang-orang kulit putih Oklahoma yang bersekongkol dengan pembunuh-pembunuh bayaran untuk membunuh anggota suku Osage agar dapat mewarisi kekayaan mereka.

Bahkan, salah satu dalang di balik pembunuhan suku Osage adalah William Hale, seorang pengusaha dan politisi Oklahoma yang dikenal sebagai “Raja Osage Hills”. Ia adalah pamannya Ernest Burkhart, dan ia merencanakan pembunuhan Anna Brown dan anggota keluarga Mollie Burkhart lainnya.

Menampilkan Keterlibatan FBI

Film ini menampilkan keterlibatan FBI dalam penyelidikan pembunuhan suku Osage

Salah satu alasan mengapa pembunuhan suku Osage sulit diungkap adalah karena banyaknya korupsi dan intimidasi yang terjadi di tingkat lokal. Banyak saksi, jaksa, dan hakim yang dibunuh, disuap, atau diancam oleh orang-orang kulit putih Oklahoma yang terlibat dalam pembunuhan.

Akhirnya, kasus ini menjadi salah satu kasus pertama yang ditangani oleh FBI, yang saat itu baru dibentuk oleh J. Edgar Hoover. FBI mengirim beberapa agen rahasia untuk menyamar sebagai peternak, pedagang, atau dokter untuk menyelidiki pembunuhan suku Osage.

Salah satu agen tersebut adalah Tom White (diperankan oleh Jesse Plemons), seorang mantan Texas Ranger yang menjadi tokoh utama dalam penyelidikan ini.

Teknologi De-aging

Film ini adalah film pertama Scorsese yang menggunakan teknologi de-aging

Scorsese dikenal sebagai salah satu sutradara yang gemar menggunakan teknologi de-aging, yaitu teknik yang membuat aktor terlihat lebih muda dengan menggunakan efek komputer.

Ia pernah menggunakan teknik ini dalam film-filmnya seperti The Irishman (2019) dan The Wolf of Wall Street (2013). Namun, film Killers of the Flower Moon adalah film pertama Scorsese yang menggunakan teknologi de-aging untuk seluruh durasi film.

Hal ini dilakukan untuk membuat aktor-aktor seperti DiCaprio, De Niro, dan Plemons terlihat sesuai dengan usia karakter mereka yang berubah-ubah sepanjang film.

- Advertisement -
Share This Article