4 Wanita Mulia yang Akan Memimpin Bidadari Surga

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
4 Wanita Mulia yang Akan Memimpin Bidadari Surga Menurut Ajaran Islam
4 Wanita Mulia yang Akan Memimpin Bidadari Surga Menurut Ajaran Islam
- Advertisement -

jfid – Terdapat sorotan khusus terhadap empat wanita yang dipandang sebagai sosok mulia yang akan menjadi pemimpin bagi para bidadari surga.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan keempat wanita tersebut dalam hadis-hadisnya, memberikan gambaran akan kemuliaan dan keistimewaan yang mereka miliki.

Nabi Shallalahu alaihi wa sallam bersabda: “Wanita penghuni syurga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti imran dan Asiyah binti Mazahim istri firaun. (HR. Ahmad, thabrani, hakim, thahawi dalam shahih Al jami’ As Saghir no. 1135 dan silsilah hadits al-shahih no. 1508)

Siapa sajakah mereka dan apa saja karakteristik yang membuat mereka diangkat sebagai pemimpin bidadari surga?

Ad image

Khadijah binti Khuwailid

Khadijah, seorang pedagang yang mulia dan kaya, adalah salah satu wanita pertama yang memeluk Islam.

Beliau terkenal dengan gelar “Afifah Thahirah” yang artinya wanita suci. Keikhlasannya dalam mendukung Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam menunaikan misi kerasulannya tidak pernah pudar, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.

Beliau juga dikenal telah mendermakan seluruh kekayaannya untuk mendukung dakwah Islam.

Fatimah binti Muhammad

Fatimah, putri bungsu Rasulullah, adalah sosok yang sangat patuh dan hormat pada orang tuanya.

Bahkan dalam riwayat disebutkan bahwa sejak kecil, beliau berani melawan kaum kafir yang mendzalimi ayahnya.

Sebagai istri, Fatimah juga patuh dan hormat pada suaminya, Ali bin Abi Thalib.

Maryam binti Imran

Maryam, yang lahir dari keturunan pemuka Bani Israil, adalah sosok yang sangat menjaga kesuciannya.

Kesabaran Maryam dalam menghadapi ujian Allah yang aneh, seperti mengandung Nabi Isa Alaihissalam tanpa hubungan suami, menjadi bukti akan keistimewaannya.

Dia juga sabar dalam menghadapi fitnah dan hinaan yang dialamatkan kepadanya.

Asiyah binti Mazahim

Asiyah, istri Fir’aun, menampilkan keteguhan hati yang luar biasa dalam mempertahankan imannya, meskipun dia disiksa oleh Fir’aun.

Dia tidak tergoda oleh kekayaan, kemewahan, atau kekuasaan suaminya, dan tetap lemah lembut serta cerdas dalam mengendalikan keadaan.

Keempat wanita mulia ini memiliki karakteristik yang membedakan mereka dari wanita lainnya.

Mereka adalah contoh teladan bagi umat Islam, dengan keistimewaan mereka dan pemimpin bagi para bidadari surga.

- Advertisement -
Share This Article